BUNDET adalah blog yang diberdayakan oleh admin sebagai media belajar tentang teknologi, algoritma dan pemrograman. Dalam istilah jawa "bundet" berarti "kusut", menggambarkan betapa kompleksnya suatu permasalahan yang dihadapi oleh seorang praktisi teknologi. Dimana seorang electro technician, web developer, android programmer, engineer, blogger berbagi pengalamannya melakukan troubleshooting, repairing, dan debugging.
Motivasi admin dalam membangun blog ini bukan karena kepentingan profit, melainkan lebih kepada kepentingan pendidikan atau untuk belajar bersama. Kadang pertanyaan dari member atau pengunjung bisa membuka pikiran admin, kadang bisa mengingatkan admin, bahkan ada juga yang mengoreksi admin.
BUNDET didesain admin guna memetakan ilmu yang pernah dipelajarinya, sehingga admin tidak perlu kesusahan dalam mengingat ilmu tersebut bilamana diperlukan kembali. Disamping itu, penempatan ilmu di lokal komputer juga tidak terstruktur dan rentan terhadap virus, kecelakaan dan bencana alam.
BUNDET adalah salah satu konsep belajar efektif admin, karena admin sadar bahwa kemampuan otak admin sangat lemah dalam menghafal. Disamping itu, juga sebagai bentuk ekspresi pemahaman suatu ilmu, bukan berarti hafal segalanya. Dan sebagai pemicu bagi admin agar lebih giat lagi dalam belajar. Tidak ada BUNDET, dijamin admin tidak akan pernah belajar lagi.
Sementara itu, admin memilih Google sebagai sponsor dikarenakan admin tidak mau membebani pengunjung untuk biaya operasional BUNDET, dan admin juga yakin bahwa tidak ada pengunjung yang mau membayar untuk hal semacam ini, bukan begitu? :)
Sementara ini, admin masih belum memikirkan tentang kepentingan profit, dikarenakan admin masih dalam fase mencari ilmu sampai lulus dan berkompeten. Kalaupun admin berniat mencari profit, maka keliru besar dan terlalu membuang-buang waktu jika masih berkutat di BUNDET, harusnya admin bermain situs affiliasi, bermain situs berbahasa inggris, berdagang, atau bekerja.
Motivasi admin mengembangkan BUNDET
- Umumnya : "Ikut Andil Mencerdaskan Kehidupan Bangsa"
- Khususnya : "Menggembleng Admin Agar Tetap Konsisten Giat Belajar".
Admin menyadari sebagai manusia yang lemah, yang masih belajar, dan tidak lepas dari segala bentuk kesalahan. Namun admin akan selalu berusaha untuk tetap menaati kode etik akademisi sebagimana telah dijelaskan dalam tautan berikut:
http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id
Admin berharap kepada siapa saja untuk berkenan menegur admin secara persuasif bilamana menemui bentuk pelanggaran. Silakan melalui
Contact Us.
Di masa depan, cita-cita admin adalah menjadi developer handal, baik software maupun hardware.
Amin,
Tidak menutup kemungkinan bagi kerabat admin atau publik sekalipun bisa berpartisipasi dalam media ini, silakan bergabung. Semoga media ini bisa bermanfaat untuk semua kalangan.
Terimakasih, dan Selamat datang di Bundet
Tentang Saya
Baik, sebelum saya menarik kesimpulan tentang apa yang sebenarnya ada pada saya, maka alangkah baiknya jika saya membagi topik ini menjadi 5 pokok bahasan:
1. Pola Pikir
2. Pandangan Hidup
3. Klarifikasi
4. Flashback
6. Kesimpulan
Agar nantinya apa yang saya simpulkan itu menjadi jelas maksudnya.
1. Pola Pikir
Evaluasi perjalanan hidup dan belajar dari lingkungan. Selengkapnya tentang "Penasaranku pada Alumni / Jebolan Stembayo (STM Pembangunan)".
2. Pandangan Hidup
3. Klarifikasi
Kenapa klarifikasi? karena persepsi orang terhadap saya masih banyak yang perlu diluruskan. Track record saya secara tertulis lebih lama di dunia elektronika dibanding IT. Lalu, kenapa tidak lanjut dan berkembang di elektronika saja? Baik, jadi begini, semua ini ada benang merahnya.
Dulu, sebelum masuk SMK saya punya 2 minat, yaitu Elektronika terinspirasi oleh paman saya dan Komputer terinspirasi oleh sobat saya sejak kecil yang sekarang menjadi saudara sepupu, karena dia saya jadi kenal smartphone symbians, ms word, dan internet. Dia termasuk orang yang beruntung dengan segala fasilitasnya, saya juga beruntung bisa berteman dengannya, sehingga banyak hal bisa saya pelajari darinya.
Kebetulan saat itu, pemerintah menerapkan sistem yang aku lupa namanya tapi prinsipnya setiap calon siswa berhak atas 1 pilihan utama dan 1 pilihan alternatif (baik untuk sekolah maupun jurusan). Singkat cerita yang tadinya saya berada di daftar 60 kursi TKJ, selang beberapa hari kemudian hilang dan bertahan di kursi Elektronika. Apa boleh buat, tetap saya jalani.
Nah klarifikasi ini sekaligus menegaskan bahwa saya bukanlah pelajar / mahasiswa salah jurusan.
4. Flashback
Baik, kita mulai dari tahun 2009-2011Â saya bekerja sebagai teknisi elektronika. Ini pertama kalinya saya bekerja sesuai bidang yang saya minati. Bisa dikatakan saat itu saya troubleshooter only, meski begitu kreatifitas saya sebenarnya sudah mulai tampak, karena banyak hal-hal tak terduga yang saya lakukan sehingga membuat bos saya senang & bangga. Sampai-sampai saat itu saya disebut anak Ajaib. Saya pikir dia tersugesti oleh sinetron yang diperankan Joshua.
Kenapa senang, karena omset jadi naik. Kenapa bangga, karena nama tokonya jadi lebih baik. Saya berikan 2 contoh kasus sehingga bos memberikan privilege kepada saya yang belum pernah dia berikan kepada karyawan-karyawan sebelumnya.
1]. Inisiatif menciptakan solusi & kemungkinan baru. Dulu, ketika barang datang itu tidak berarti siap jual karena harus dibajak dulu mesin dan power supply-nya dan bahasa diplomatisnya kepada publik adalah diupgrade. Aturan main sebelumnya adalah hanya tipe power-supply ini yang bisa diupgrade (110 volt -- 220 volt), selain itu ganti dengan custom power supply (220 volt), sehingga tak heran jika di ruang service ada tumpukan kardus yang isinya power supply ori yang tidak bisa diupgrade, yang hanya punya nilai jual kiloan. Nah dari situlah bibit skeptis saya mulai muncul, saya pikir wajar karena background saya smk elektro sementara bos saya S1-ekonomi. Dulu setiap banjir permintaan selalu berakhir sia-sia (tidak ada konversi), karena mesin belum siap jual disebabkan stock power custom habis dan tak kunjung datang. Singkat cerita skeptis saya membuahkan hasil, tumpukan power supply yang selama ini menjadi mitos itu akhirnya terpatahkan, sehingga punya nilai jual, otomatis stock mesin itu tidak ketergantungan lagi dengan stock power custom dan otomatis juga setiap banjir pesanan menjadi konversi.
2]. Beberapa mesin pelanggan yang mangkrak di ruang service hampir 6 bulan lebih itu akhirnya beres semua. Sebab ini pula saya yakin namanya baik sampai ke penjuru kota jogja dan sekitarnya, sampai-sampai berdatangan pelanggan dari solo dan purwokerto (naik kereta). Karena sudah menjadi resiko, setiap service center itu rentan terhadap imageÂ
"lempar batu sembunyi tangan"Â ketika kerusakan tidak berhasil ditangani.
Alasan saya keluar dari perusahaan ini karena saya sering bertengkar dengan bapak saya karena sama-sama keras kepala mempertahankan jalan pikirannya masing-masing. Akhirnya untuk meminimalisir hal itu, sekaligus agar tidak menjadi anak durhaka, saya bersikeras untuk merantau, dimanapun itu yang penting jauh dari kota Jogja, dan kesempatan itu ternyata ada di Batam.
Batam 2011-2013, di sini adalah tempat dimana saya mengalami perkembangan yang cukup derastis bisa dikatakan 180°, baik secara personal maupun profesional. Evaluasi besar-besaran terhadap diri saya ada di sini.
1].
Toleransi tingkat tinggi, saya tidak menyangka bisa sampai pada titik dimana saya bisa menerima berbagai macam karakter dari berbagai daerah di pulau jawa seperti Surabaya, Malang, Magelang, Solo, Jogja, Purwokerto, Cilacap, Cirebon, Bandung, dan beberapa daerah di dataran Sumatera. Yang sebelumnya saya hanya suka musik pop, disitu saya bisa menerima apa yang menonjol dalam Rock, Dangdut, Koplo, Accoustic, Remix dll. Maksudnya saya menjadi biasa saja terhadap musik apapun, tidak ada unsur fanatik. Buktinya tidak semua orang bisa seperti itu, dulu kami 15 orang berbagai macam asal dipaksa tinggal seperti napi dalam satu ruangan dormitory, dan apa yang saya temui, banyak keanehan-keanehan tingkah laku manusia, salah satunya dari selera musik mereka, masing-masing dari mereka tidak terima dan membeli speaker aktif, saling serang dengan volume tinggi. Ada beberapa orang bersikap netral salah satu teman sampai beli penutup telinga renang, sedangkan saya berusaha sampai bisa menikmati semuanya.
2].
Komunikasi, bagaimana saya mewakili keresahan teman-teman sebagai penyandang penikmat gaji buta untuk bernegosiasi kepada manajemen untuk segera memberikan kami pos tanggung jawab.
3].
Disiplin & Prosedural, bagaimana sudut pandang saya menjadi lebih luas lagi, karena tidak semua aksi-aksi kreatif dan inovatif bisa diterima di sana, dimana saya mengenal prinsip SOP dan Birokrasi di lapangan.
4].
Politik, dimana saya harus belajar bersikap diantara perang kekuasaan, dimana saya terpaksa harus bermusuhan dengan teman saya demi menjalankan proseudur birokrasi, dimana saya terpaksa harus berbuat salah demi di hadapan atasan saya. Sampai-sampai untuk bekerja benar saja saya harus diam-diam dan sembunyi-sembunyi menunggu waktu yang tepat. Ini juga yang mendasari saya kenapa saya tidak mengambil kesempatan perpanjang kontrak dan memutuskan untuk cukup di end contract dan berlanjut Kuliah.
Jogja 2013-2016, di sinilah secara tertulis dibutuhkan teknisi elektro, tapi faktanya saya bekerja srabutan bahasa kerennya adalah
S U P E R M A N . Saya belajar trigonometry untuk membantu surveyor, saya belajar photoshop dan corel untuk membantu marketing, saya juga merangkap kurir dan operasional untuk mencari sumber-sumber penyedia barang yang dibutuhkan, saya juga stress seharian penuh dari pagi jam 6 sampai malam belajar menyambut tamu dari kalimantan sekaligus tour guide, sekaligus kontrol budget. Alasan saya keluar dari perusahaan ini karena saat itu saya sampai pada titik dimana tidak bisa menyeimbangkan tanggung jawab sebagai pekerja dan mahasiswa, sehingga saya putuskan untuk bolos+cuti kuliah genap 1 tahun, ini saya manfaatkan untuk maksimal di pekerjaan dan menabung untuk nanti melanjutkan lagi kuliah.
Jogja 2018-2019, lulus kuliah saya langsung kerja di Perusahaan IT, ini pengalaman pertama saya bekerja di bidang IT. Sebenarnya saat itu saya melamar sebagai SEO Specialist, saya tidak pernah melamar sebagai Android Developer, karena saya lebih percaya diri melamar sebagai web developer atau SEO specialist. Jadi ini spontan, mereka melihat sertifikat dicoding saya, kemudian menawarkan posisi Android juga, dan saya dikasih waktu beberapa menit untuk memutuskan apakah mau di web, seo atau android. Akhirnya saya memilih Android Developer meski dengan pertimbangan yang sangat singkat tanpa percaya diri, tapi karena itu saya menjadi lebih tertantang dan mereka berani menaruh kepercayaan itu (jadi, terimakasih dicoding). Sejauh ini, selama saya melalang buana di dunia kerja, pressure terberat yang pernah saya rasakan adalah disini, saya pernah bekerja di bawah tekanan bos langsung, hingga dimaki-maki dan diumpat dengan kata-kata kotor sekalipun di depan direksi hingga saya tidak peduli lagi apa itu harga diri. Satu bulan berlangsung, teman senasip sepenannggungan saya keluar, saya masih bertahan, karena fokus saya adalah di hasil kerja, orientasi saya di hasil kerja, saya lebih menyesal meninggalkan pekerjaan karena project terbengkalai daripada pressure seperti itu.
Entrepreneur style saya lebih kepada memberikan contoh atau teladan daripada memberikan saran, kecuali jika diminta.
5. Kesimpulan
Berangkat dari sini
http://latitudu.tk/2018/pelesir
Saya juga ingin berbagi, mengenai istilah
ekstrovert & introvert, saya mengenal istilah ini sejak merasakan bangku kuliah. Apa yang orang deskripsikan mengenai kedua istilah tersebut seolah membawa saya ke masa mencari jati diri, dimulai sejak saya membenci diri saya sendiri (masa SMP) atas kegagalan saya (merasa gagal karena tidak bisa seperti mereka), berharap bisa menjadi seorang remaja yang ideal (cukup waktu bermain, cukup nutrisi, cukup berprestasi, cukup pantas dan percaya diri bersosialisasi), dan sayangnya sekeras apapun upaya yang saya lakukan, itu hanya sedikit mengimbangi salah satu dari beberapa kelebihan mereka. Dengan porsi yang sama 24 jam, itu lebih banyak ku habiskan untuk menghukum diri sendiri dengan rajin, prihatin, hemat, dan tau diri, dengan harapan kelak bisa seperti mereka, minimal. Saya meyakini upaya ini baik, tapi ternyata tidak bagi mereka ideal, daerah kami menyebutnya "okol", jadi saya "okol" dan mereka "akal".
Tiga tahun menghukum diri sendiri dirasa belum cukup, 3 tahun SMK pun habis tak terlewatkan hingga terbentuklah karakter seperti ini apa yang sering orang sebut introvert. Dunia kerja menuntut saya untuk menjadi ekstrovert, hingga saya membuat eksperimen terhadap diri sendiri untuk menemukan jawaban apakah "karakter" itu bisa dirubah, seperti merubah orang gagap berkendara hingga mahir berkendara? dan faktanya diri ini tidak mampu sesingkat itu menjadi seperti apa diri mereka ekstrovert.
Pada akhirnya saya dipertemukan dengan salah satu dari mereka tapi kali ini dengan keadaan yang berbeda (usia dewasa), memberikan nasihat sederhana kepada saya tentang kekuatan "Bersyukur" dan "Do the Best". Sejak itulah saya mulai bangkit dari jiwa putus asa, dan kembali ke dunia pendidikan (kuliah), bertekat untuk konsisten memperbaiki diri, dengan kondisi apapun, sampai akhir hayat, dan "Bersyukur" mengajarkan saya tentang "Sejatinya Bahagia". Hinggga Iri yang bertahun-tahun memenuhi hati saya ini lambat laun menjadi "masa bodoh" karena fokus saya adalah "Do the Best" & "Bersyukur" versi saya, versi kemampuan saya. Kini saya tak perlu lagi menyiksa diri sendiri dengan menjadi orang lain.
Life is a GAME where NO ONE TELL YOU the rule, where the BEST PLAYERs are HACKER, where you NEVER know if YOU'RE WINNING OR NOT, just make YOUR LIFE much EASIER!
Apapun yang terjadi, terjadilah. Beberapa hal ada di bawah kendali Anda, namun banyak juga yang tidak. Beberapa hal dapat mempengaruhi Anda dalam membuat keputusan cerdas.
Membuat pilihan tepat, kemudian berurusan dengan sisanya. Apapun yang terjadi, tetaplah membuat sesuatu yang terbaik. Anda dapat mengontrol tindakan Anda sendiri, hal itu terjadi pada kehidupan Anda dan bersiaplah melakukan apa yang Anda bisa, kemudian buatlah kepercayaan diri untuk bisa melakukan apa saja yang sedang Anda hadapi. Mengkhawatirkan hal-hal buruk terjadi hanya akan menggiring Anda ke arah negatif.
Lakukukan yang terbaik. Bebaskan diri Anda dari rasa khawatir, maka Anda akan dapat menciptakan sesuatu yang terbaik dari segala sesuatu yang datang kepada Anda. Kadang-kadang pelajaran hidup terbaik datang dari kesulitan-kesulitan yang Anda temui. Seringkali, pertumbuhan dan pengembangan pribadi terbesar terjadi ketika kita mendapat tantangan paling parah beratnya. Setiap keadaan adalah kesempatan, ketika Anda bertemu dengan kyakinan dan tujuan.
Segala sesuatu dalam hidup membawa resiko. Maka jangan mengambil resiko bodoh, bukan berarti hidup dalam ketakutan. Perlu Anda ketahui bahwa menghindari resiko tanpa melakukan apa - apa adalah resiko terbesar dari segala resiko.
Jangan takut, lakukan dan tuntaskan dari Apa yang telah Anda ketahui.
Saya adalah INFJ-T, bagian dari populasi manusia di muka bumi ini yang jumlahnya < 1%.