Konsep dasar tentang pemrograman berorientasi obyek telah kalian pelajari pada Bab 8. Sedangkan penerapannya dalam bahasa pemroraman juga telah kalian pelajari dengan menggunakan Java pada bab 8 dan C++ di bab ini. Pada bagian ini kita akan mencoba untuk membuat rancangan aplikasi berorientasi obyek.
Kasus yang kita angkat adalah salah satu bagian dari aplikasi penjualan pada toko buku, yaitu persediaan barang. Jika kalian cermati ada banyak jenis barang yang dijual pada sebuah toko buku, antara lain buku-buku bacaan, majalah, alat tulis kantor, dan lain-lain. Masing-masing barang mempunyai nama merek, harga, dan karakteristik yang lain. Selain itu masing-masing barang juga mempunyai ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan dengan penetapan harga, potongan, jumlah pembelian dan tempat penyimpanan. Persediaan barang pada took buku ditentukan oleh barang yang masuk dari hasil pemesanan dan barang yang keluar karena terjual. Setiap barang keluar maka secara otomatis barang di dalam persediaan akan berkurang.
Langkah awal dalam aplikasi berorientasi obyek adalah dengan melakukan abstraksi pada permasalahan. Kalau kita perhatikan dengan seksama pada kasus di atas, kita bisa membuat kelas induk dari semua jenis barang yang ada. Hal ini karena selain karakteristik khusus dari masing-masing jenis barang, juga ada karakteristik umum yang dipunyai oleh semua barang. Seperti contoh harga adalah karakteristik umum yang dipunyai oleh semua barang. Tetapi merek adalah khusus pada jenis item barang tertentu, terutama pada alat tulis. Demikian juga dengan karakteristi judul hanya dimiliki oleh buku bacaan. Dengan melihat kondisi tersebut kita dapat membuat abstraksi permasalahan sebagai berikut.

Gambar 9.10. Abstraksi kasus persediaan barang di toko buku
Pada Gambar 9.10, kita membentuk 6 kelas untuk mempermudah kasus di atas. Ada dua macam hubungan yang terbentuk pada gambar di atas, yaitu hubungan pewarisan (inheritance) yang ditandai dengan tanda panah dan asosiasi (hubungan antara dua atau lebih kelas) yang ditandai garis tanpa tanda panah. Barang adalah superclass dan bisa kita nyatakan sebagai kelas abstrak. BahanBacaan dan AlatTulis adalah subclass dari Barang, sedangkan Buku dan Majalah adalah subclass dari BahanBacaan. Sedangkan Lokasi merupakan kelas yang menunjukkan tempat menyimpan barang.
Pada kasus di atas kita dapat menerapkan konsep inheritance dan polimorfisme serta menggunakan fungsi virtual murni pada kelas Barang. Kemudian fungsi-fungsi ini dapat kita turunkan untuk diimplementasikan pada subclass-subclassnya. Rancangan kode program akan tampak seperti pada table 9.3.
Dengan melihat diagram dan tabel 9.3, kita dapat menerapkan dalam kode program. Akan ada 6 kelas yang kita buat kodenya. Masing-masing kelas bisa dalam satu file sendiri-sendiri atau semua kelas bisa kita letakkan dalam satu file. Kemudian implementasi dari class-class tersebut kita buat dalam satu file tersendiri. Untuk menghubungkan antar file dan memanggil class pada file lain kita menggunakan preprocessor #include diikuti dengan nama filenya.
Tabel 9.3. Kelas, fungsi, dan parameter pada aplikasi persediaan toko buku

Ringkasan
- Struktur umum program dalam C++ meliputi bagian pendaftaran file, pendefinisian fungsi, bagian main(), dan blok kode.
- Tipe data primitive pada C++ terdiri dari int, long, float, double, char, bool, dan short. Tipe data composite yang disediakan adalah struct, enum dan array.
- Tipe-tipe operator yang dapat digunakan adalah operator assignment, operator unary, operator binary, operator relasional, operator bitwise dan operator ternary.
- Struktur control pemilihan dapat dilakukan dengan if (tanpa then) dan switch ... case. Sedangkan untuk pengulangan, C++ menyediakan perintah for, while, dan do-while.
- Pernyataan input dan output dapat dilakukan dengan perintah cout dan cin sebagai stream yang termasuk dalam kelas iostream.
- Fungsi dapat tidak mengembalikan nilai tetapi juga dapat mengembalikan nilai. Parameter pada fungsi dapat berupa parameter input, parameter output atau dua-duanya.
- Pointer adalah variabel. Namun berbeda dengan variabel normal, pointer menyimpan alamat pada memori, bukan nilai yang kita masukkan.
- C++ mendukung konsep pemrograman berorientasi obyek melalui pembuatan kelas, inheritance, fungsi virtual, overriding, overloading dan polimorfisme.
Latihan Soal
1. Buatlah program C++ untuk mencari rata-rata 5 buah bilangan 34, 56, 91,11, 22.
2. Buatlah program menggunakan C++ untuk menentukan harga barang setelah di diskon dengan tampilan sbb:
Masukkan harga barang/unit : Rp. 20000
Jumlah barang yang dibeli : 5
----------------------------------------------
Total Harga sebelum diskon : Rp. 100000
Diskon (10%) : Rp. 10000
------------------ -
Harga bersih : Rp. 90000
3. Seseorang punya rekening tabungan di bank sebesar Rp.10.000,- (saldo awal). Selanjutnya ia dapat menyetor atau mengambil tabungannya. Buatlah program dengan C++ untuk keperluan transaksi di bank tsb. Tampilan menu utamanya sbb:
--------------------------------------
PT. BANK ABC
--------------------------------------
Saldo : ....
Menu Transaksi
1\. Setor Tabungan
2\. Ambil Tabungan
3\. Exit
Pilihan menu (1/2/3) ? ...
Ketentuan:
Bank membuat kebijakan bahwa saldo minimum yang harus disisakan di rekening adalah Rp. 10.000,-
Jika nasabah memasukkan angka 1 maka dia akan diminta memasukkan jumlah rupiah yang akan disetor. Jika nasabah memilih angka 2 maka nasabah diminta memasukkan jumlah rupiah yang akan ditarik. Jika jumlah penarikkan mengakibatkan saldo kurang dari Rp. 10000 maka program akan menolak. (Petunjuk: gunakan pernyataan cin untuk mendapatkan input dari keyboard)
3.a. Buatlah program menggunakan function untuk menentukan nilai akhir suatu pelajaran. Terdapat 2 argumen function yaitu nilai ujian tengah semester dan nilai ujian akhir semester. Output yang diinginkan adalah jika nilai rata-rata lebih besar atau sama dengan 80 maka nilai akhirnya adalah A, jika nilai rata-rata kurang dari 80 dan lebih besar sama dengan 70 maka nilainya B, jika kurang dari 70 maka nilainya C.
3.b. Perhatikan contoh soal pada Bab 8 no 6. Buatlah diagram abstraksi sistemnya kemudian buatlah kode programnya dengan menggunakan bahasa C++.
Catatan Versi Lain
Tulisan ini merupakan pengenalan kepada pemrograman berorientasi objek (Object-oriented Programming, selanjutnya disebut OOP) dengan menggunakan ANSI C++. Disarankan agar Anda menguasai dasar-dasar pemrograman struktural terlebih dahulu dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman, baik C, Pascal, Basic atau yang lainnya. Sedikit sejarah tentang C++, C++ diciptakan oleh Bjarne Stroustrup di laboratorium Bell pada awal tahun 80-an, sebagai pengembangan dari bahasa C dan Simula. Saat ini, C++ merupakan salah satu bahasa yang paling populer untuk pengembangan software berbasis OOP. Tulisan ini memperkenalkan paradigma pemrograman berorientasi objek dengan menggunakan C++.
1. Bagaimana Konsep OOP?
Konsep utama pemrograman berorientasi objek yaitu melakukan permodelan objek dari kehidupan nyata ke dalam tipe data abstrak. Jelasnya, pemrograman berorientasi objek merupakan konsep pemrograman untuk memodelkan objek yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan konsep seperti ini membawa perubahan yang mendasar dalam konsep pemrograman terstruktur. Perubahan dramatis dalam konsep dasar disebut paradigma, maka jangan heran bila banyak orang yang menyebut "paradigma OOP" karena memang OOP membawa konsep yang sama sekali berbeda dengan bahasa pemrograman generasi sebelumnya (bahasa pemrograman terstruktur). Setiap objek dalam kehidupan nyata dapat kita pandang sebagai kelas, misalnya kelas Hewan, kelas Manusia, kelas Mobil. Sedangkan objek dari kelas tersebut misalnya sapi dan ayam untuk kelas Hewan, Budi dan Tono untuk kelas Manusia serta Toyota dan VW untuk kelas Mobil. Dengan OOP, kita dapat mengimplementasikan objekt data yang tidak hanya memiliki ciri khas (attribut), melainkan juga memiliki metode untuk memanipulasi attribut tersebut. Singkatnya, OOP memiliki keunggulan dari konsep pemrograman terstruktur, selain itu juga memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan objek dalam kehidupan nyata.
2. Struktur Kelas
Sebagai langkah pertama dalam OOP akan kita bahas pendefinisian kelas di C++. Dalam bagian 1.2 penulis telah mencontohkan beberapa kelas yang lazim kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita amati contoh lain dari kehidupan kita, dengan mendeklarasikan sebuah kelas bernama BilanganRasional:
class BilanganRasional
{ public :
void assign (int,int); void cetak(); private :
int pembilang, penyebut;
};
Perhatikan contoh di atas. Untuk mendefinisikan sebuah kelas, dipakai kata kunci class, diikuti dengan pendeklarasian nama kelas tersebut. Fungsi assign() dan cetak() disebut member function (member fungsi). Sedangkan variabel pembilang dan penyebut disebut member data (member data atau member variabel). Disebut member karena kesemuanya merupakan anggota dari kelas BilanganRasional.
Perhatikan kata kunci Public dan Private. Member functions pada contoh di atas dideklarasikan sebagai fungsi global, sedangkan member data dideklarasikan sebagai lokal. Perbedaannya, member global dapat diakses dari luar kelas, sedangkan member lokal hanya dapat diakses dari kelas itu sendiri.
Sekarang, dimana kita telah menciptakan kelas Bilangan Rasional, kita dapat mendeklarasikan sebuah objek dari kelas BilanganRasional sebagai berikut:
BilanganRasional objekBilangan;
Perhatikan bahwa disini objekBilangan merupakan nama dari objek tersebut, dan BilanganRasional merupakan nama kelas yang ingin kita buat objeknya. Proses pembuatan sebuah objek biasa disebut penginstansian (bukan penginstalasian), dan sebuah objek disebut instans (instance) dari sebuah kelas. Untuk lebih jelasnya, perhatikan listing selengkapnya:
class BilanganRasional
{ public : void assign (int,int); void cetak(); private :
int pembilang, penyebut;
};
void main()
{
//mendeklarasikan objekBilangan seperti telah dibahas di atas
BilanganRasional objekBilangan;
// member fungsi assign() dipanggil.
objekBilangan.assign (22,7);
// member fungsi cetak() dipanggil.
ObjekBilangan.cetak();
} void BilanganRasional::assign(int pemb, int peny)
{ pembilang = pemb; penyebut = peny;
} void BilanganRasional::cetak()
{ cout<<pembilang<<' / '<<penyebut;
}
Perhatikan blok main(). Sekarang Anda sudah mempunyai sebuah objek bernama objekBilangan dari kelas BilanganRasional. Seperti Anda lihat, pendeklarasian sebuah objek sama seperti mendeklarasikan sebuah variabel. Atau dengan kata lain objekBilangan adalah sebuah objek dengan tipe BilanganRasional. Sekarang, bagaimana memanggil fungsi dari sebuah objek? Hal ini dapat dicapai dengan menghubungkan nama objek dan fungsi yang ingin dipanggil dengan operator tanda titik (.). Sehingga untuk memanggil fungsi assign(), dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
objekBilangan.assign(22,7);
Nilai 22 dan 7 merupakan parameter yang diterima oleh fungsi assign(). Di dalam fungsi tersebut, nilai 22 diinisialisasikan ke dalam member data pembilang, dan nilai 7 diinisialisasikan ke dalam member data penyebut. Sehingga bila fungsi cetak() dipanggil, maka akan diperoleh hasil sebagai berikut: 22 / 7. Sebagai tambahan perhatikan ilustrasi di bawah ini:

Gambar di atas merupakan ilustrasi dari objek objekBilangan dengan 2 member data, yakni pembilang dan penyebut.
Perhatikan juga bahwa semua pendeklarasian fungsi, baik fungsi assign() maupun fungsi cetak() didahului dengan penanda BilanganRasional:: . Hal ini untuk menunjukkan kepada compiler agar compiler tidak "bingung", untuk kelas mana fungsi tersebut dideklarasikan, karena di C++ biasanya sebuah fungsi diletakkan di file yang terpisah.
3. Konstruktor
Sebelumnya kita telah menggunakan member fungsi assign() untuk memasukkan nilai ke dalam member variabel pembilang dan penyebut. Sebuah konstruktor melakukan tugas yang sama dengan fungsi assign(), sehingga Anda tidak perlu repot-repot memanggil fungsi assign() untuk setiap objek yang Anda deklarasikan. Sebuah konstruktor harus mempunyai nama yang sama dengan kelas dimana konstruktor tersebut berada, dan dideklarasikan tanpa return value (nilai balik), juga tanpa kata kunci void. Mari kita kembangkan kelas BilanganRasional yang telah kita bahas sebagai berikut:
class BilanganRasional
{ public :
//KONSTRUKTOR BilanganRasional
BilanganRasional(int pemb, int peny)
{
pembilang = pemb; penyebut = peny;
}
private :
int pembilang, penyebut;
};
Bandingkan struktur konstruktor dengan fungsi assign() yang telah kita bahas sebelumnya. Konstruktor BilanganRasional melakukan tugas yang sama dengan member fungsi assign(). Bedanya hanya terletak pada pemanggilan fungsi dan konstruktor tersebut. Jika fungsi assign() harus kita panggil dengan didahului oleh pendeklarasian sebuah objek, kemudian fungsi dari objek tersebut dipanggil dengan operator titik disertai nilai yang ingin kita input, misal;
BilanganRasional x;
x.assign(22,7);
maka konstruktor cukup dipanggil sebagai berikut:
BilanganRasional x(22,7);
Kedua varian tersebut melakukan hal yang sama, yakni menginitialisasikan nilai 22 ke member variabel pembilang, dan nilai 7 ke variabel penyebut.
4. Konstruktor Dengan Initialization Lists
Penulisan konstruktor dengan daftar initialisasi (initialization lists) merupakan fasilitas yang disediakan oleh C++ untuk menyederhanakan struktur konstruktor. Ini berarti, contoh konstruktor di atas dapat pula ditulis sebagai berikut:
class BilanganRasional
{ public :
BilanganRasional(int pemb, int peny) : pembilang(pemb), penyebut(peny) { }
private :
int pembilang, penyebut;
};
Contoh di atas menghasilkan fungsi yang sama dengan konstruktor yang kita bahas sebelumnya.
5. CopyConstructor
Sampai sejauh ini kita telah mempelajari bagaimana struktur sebuah konstruktor serta bagaimana membuat objek dari konstruktor yang telah didefinisikan. Akan tetapi, coba bayangkan apabila Anda telah mempunyai sebuah objek x, dan kemudian Anda menginginkan membuat sebuah objek y yang memiliki nilai member data dan member fungsi yang sama. Tentu saja Anda dapat mendeklarasikan objek baru dengan memanggil konstruktor yang sama sebanyak 2 kali:
BilanganRasional x(22,7);
BilanganRasional y(22,7);
Perintah di atas mendeklarasikan 2 objek, yakni x dan y yang masing-masing memiliki nilai 22 pada member variabel pembilang dan 7 pada member variabel penyebut. Akan tetapi, Anda dapat juga mempersingkat kode diatas dengan perintah berikut:
BilanganRasional x(22,7);
BilanganRasional y(x);
Berikut listing contoh untuk Copy Constructor:
class BilanganRasional
{ public :
BilanganRasional(int pemb, int peny) : pembilang(pemb), penyebut(peny) { }
//CopyConstructor terdapat disini
BilanganRasional(const BilanganRasional& br) : pembilang(br.pembilang), penyebut(br.penyebut) { }
private :
int pembilang, penyebut;
}; void main()
{
BilanganRasional x(22,7);
BilanganRasional y(x);
}
Deklarasi CopyConstructor otomatis dipanggil ketika Anda mengkopi objek x ke objek y. Perhatikan bahwa x menjadi parameter ketika kita mendeklarasikan objek y.
6. Destruktor
Jika kita mendeklarasikan konstruktor untuk membuat sebuah objek, maka kita juga harus mendeklarasikan sebuah destruktor untuk menghapus sebuah objek. Setiap kelas mempunyai tepat satu destruktor. Jika Anda tidak mendeklarasikan sebuah destruktor dalam sebuah kelas, maka destruktor otomatis akan diciptakan sendiri oleh compiler C++. Destruktor dapat kita definisikan sendiri dengan simbol ~. Disarankan untuk mendefinisikan sendiri destruktor walaupun secara otomatis compiler C++ akan mendeklarasikan sebuah destruktor pada saat program Anda dicompile, tetapi dengan mendefinisikan sendiri sebuah destruktor maka Anda mempunyai kontrol penuh terhadap apa yang dilakukan destruktor dari kelas Anda. Perhatikan listing di bawah:
class BilanganRasional
{ public :
BilanganRasional() {cout <<"Konstruktor dipanggil\n";}
//Destruktor dari kelas BilanganRasional
~BilanganRasional() {cout <<"Destruktor dipanggil\n";}
private :
int pembilang, penyebut;
}; void main()
{
BilanganRasional x; cout<<"Disini main program\n" ;
}
Listing di atas akan menghasilkan output sebagai berikut:
- Konstruktor dipanggil
- Disini main program
- Destruktor dipanggil.
Dari contoh di atas dilihat bahwa konstruktor dipanggil ketika objek x dibuat. Sedangkan destruktor secara otomatis dipanggil oleh compiler ketika objek x meninggalkan blok main(). Hal ini sesuai dengan kaidah kelokalan objek di C++.
7. Ringkasan
Pada bab ini Anda telah mengetahui konsep OOP, mengapa OOP disebut paradigma serta apa bedanya konsep pemrograman berorientasi objek dengan konsep pemrograman terstruktur. Anda juga telah belajar mendefinisikan sebuah kelas, mendefinisikan member fungsi dan member data serta struktur konstruktor dan destruktor dari sebuah kelas. C++ juga menyediakan fasilitas jika Anda ingin membuat duplikat sebuah objek, yaitu menggunakan fasilitas CopyConstructor. Selain itu Anda juga telah belajar mendeklarasikan sebuah konstruktor dengan Initialization Lists, sehingga pendeklarasian konstruktor Anda menjadi lebih efisien.
Sumber:
IlmuKomputer.Com
Oleh:
Daftar Pustaka: