Berikut ini adalah aturan main saya dalam troubleshooting perangkat elektronika:
1. Konfirmasi masalah
Mengkonfirmasi masalah sebelum menyelam ke perbaikan. Identifikasi bisa Anda mulai dari:
- Menanyakan kepada user untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin.
- Merekonstruksi urutan kejadian sehingga berakibat kerusakan, apakah murni insiden atau karena human error.

My Rules of Troubleshooting
2. Safety first
Sebelum melakukan perbaikan, berusahalah untuk mengetahui bahaya apa saja yang berhubungan dengan peralatan reparasi Anda. Mengambil tindakan pencegahan guna menjaga keselamatan kerja. Pelan-pelan saja (hati-hati).
3. Selalu berpikir tentang "bagaimana jika"
Hal ini berlaku juga untuk tindakan penyelidikan. Jangan abaikan peralatan Anda, sediakan pelindung untuk ujung probe (konduktor) untuk mencegah terjadinya hubung singkat.
4. Selalu belajar dari kesalahan
Ketika membuat kesalahan jangan pernah menunda untuk melakukan evaluasi. Beberapa kesalahan bisa jadi mengakibatkan kerugian besar, masalah sederhana seperti ujung probe slip bisa menjadi masalah, sehingga perlu cost lebih mahal untuk bisa mengembalikannya. Sementara itu, pengalaman Anda diukur dari seberapa banyak usaha Anda, sehingga bisa mengambil poin dari bekas kesalahan. Kita semua bisa saja mendapati poin penting melalui pengalaman buruk terlebih dahulu, seperti kecerobohan, dll. Yang kita perlukan hanya "Bagaimana agar tidak jatuh lagi di lubang yang sama."
5. Selalu memulai analisis sederhana
Jangan selalu memulai dengan test equipment seperti multitester dan Jangan langsung berasumsi bahwa masalah Anda adalah beberapa kombinasi kerusakan kompleks. Jika perangkat elektronik tersebut juga dilengkapi dengan sistem mekanis, maka awali analisis Anda mulai dari yang paling mudah seperti sistem mekanis, yang sekiranya bisa dilakukan dengan 5 panca indra Anda, ini juga bisa melatih kepekaan Anda terhadap logika mesin. Siapkan juga beberapa alkohol, degreaser, contact cleaner, maupun light oil, jika sekiranya diperlukan.
6. Istirahat
Jika sekiranya Anda sudah letih dan jauh dari pendekatan solusi, maka tidak perlu dipaksakan, sehingga Anda terjebak (tanpa sadar tertidur) dan kepala Anda berada di atas perangkat, bahkan lupa belum mematikan seluruh equipment pendukung. Ini sangat fatal, berbahaya dan tidak produktif. Lebih baik beristirahatlah!
7. Menyederhanakan Masalah
Jika memungkinkan, cobalah untuk memisahkan bagian modul tertentu dari rangkaian utama. Hal ini termasuk upaya mempersempit masalah, sehingga kita bisa menemukan kasus prioritas. Metode ini sangat aman untuk identifikasi unit, karena dapat mencegah kemungkinan efek yang bisa mempengaruhi modul lainnya.
8. Preventive Maintenance
Jangan membabibuta percaya pada instrument. Jika mendapati suatu bacaan pengukuran yang tidak masuk akal, maka Anda perlu mencurigai instrument Anda, barangkali perlu dikalibrasi.
9. Membuat Catatan
Setiap kali bekerja pada peralatan presisi, upayakan untuk membuat catatan sederhana, jika perlu lengkapi juga dengan gambar. Anda akan merasa berterimakasih kepada catatan Anda jika saatnya tiba untuk memasang kembali unit. Kebanyakan konektor atau kabel dikunci dengan kombinasi susunan, atau beberapa sekrup yang hampir identik namun berbeda. Hal ini perlu dilakukan karena tidak semua unit dilengkapi dengan manual reparasi/disassembly.
10. Memahami resiko ESD(Electro-Static Discharge)
Memahami resiko ESD(Electro-Static Discharge). Beberapa komponen seperti IC sangat rentan terhadap ESD. Langkah pencegahannya adalah dengan memastikan bahwa tubuh Anda terkoneksi dengan GND(Ground) murni, bukan ground dari perangkat seperti trafo atau casing. Untuk mendapatkan ground murni mungkin Anda perlu membuat saluran tunggal yang ditanam di tanah sedalam beberapa meter. Koneksikan wristrap Anda ke saluran tersebut dan pakailah setiap Anda mulai beroperasi.