Terdapat 4 komponen dalam arsitektur DDBMS, yaitu:
- Komponen DBMS lokal
- Komponen Komunikasi Data (DC)
- Katalog Sistem Global (GCS)
- Komponen DDBMS Terdistribusi.

1. Komponen Lokal DBMS
Komponen LDBMS ini adalah komponen standard dari DBMS, yang memiliki tanggung jawab untuk mengontrol data lokal pada masing-masing lokasi yang telah memiliki basisdata. Hal ini berarti setiap lokasi memiliki SGC masing-masing yang berisi semua informasi tentang data. Pada sistem homogen komponen LDBMS memiliki produk sistem yang sama yang di replikasi di setiap lokasi. Dan pada sistem heterogen akan ada dua lokasi dengan produk DBMS yang berbeda atau bentuk DBMSnya.
2. Komponen Komunikasi Data
Komponen ini adalah perangkat lunak dan perangkat keras yang memungkinkan semua lokasi dapat berkomunikasi dengan baik satu sama lain. Komponen komunikasi data berisikan informasi tentang site dan jaringannya.
Terdapat 4 komponen dalam arsitektur DDBMS, yaitu:
- Komponen DBMS lokal
- Komponen Komunikasi Data (DC)
- Katalog Sistem Global (GCS)
- Komponen DDBMS Terdistribusi.

1. Komponen Lokal DBMS
Komponen LDBMS ini adalah komponen standard dari DBMS, yang memiliki tanggung jawab untuk mengontrol data lokal pada masing-masing lokasi yang telah memiliki basisdata. Hal ini berarti setiap lokasi memiliki SGC masing-masing yang berisi semua informasi tentang data. Pada sistem homogen komponen LDBMS memiliki produk sistem yang sama yang di replikasi di setiap lokasi. Dan pada sistem heterogen akan ada dua lokasi dengan produk DBMS yang berbeda atau bentuk DBMSnya.
2. Komponen Komunikasi Data
Komponen ini adalah perangkat lunak dan perangkat keras yang memungkinkan semua lokasi dapat berkomunikasi dengan baik satu sama lain. Komponen komunikasi data berisikan informasi tentang site dan jaringannya.
3. Katalog Sistem Global (GCS)
GCS memiliki kesamaan fungsi dengan sistem katalog pada tersentralisasi. GCS menangani informasi yang spesifik mengenai pendistribusian dari suatu sistem, seperti fragmentasi, penggandaan dan alokasi nya. Komponen ini dapat mengatur dirinya sendiri seperti mendistribusikan basisdata dan fragmentasi, replikasi keseluruhan atau sentralisasi. Pada GCS yang melakukan replikasi secara keseluruhan menjamin otonomi dari setiap site, seperti melakukan modifikasi harus di beritahukan kepada seluruh site yang terhubung. GCS yang tersentalisasi juga menjanjikan otonomi untuk sitenya dan sangat sensitif terhadap suatu kesalahan pada suatu sitenya.
Pendekatan ini digunakan pada sistem terdistribusi R* (Williams at al,1982). Dalam sistem ini terdapat katalog lokal di setiap site yang terdiri dari meta data yang berhubungan data yang disimpan. Untuk Keterhubungannya disimpan di beberapa site, hal ini merupakan tanggung jawab pada setiap lokal katalog untuk mencatat definisi dari setiap fragmen dan setiap replikas dari setiap fragmen dan mencatat dimana fragment atau replika tersebut di alokasikan. Kapanpun fragmen atau replika di gunakan pada lokasi yang berbeda, lokal katalog harus selalu mengupdate perubahan tersebut, sehingga fragmen atau replika dapat diandalkan keberadaannya.
4. Komponen DBSM Terdistribusi
Komponen DDBMS adalah pengendalian unit di semua sistem.
3. Katalog Sistem Global (GCS)
GCS memiliki kesamaan fungsi dengan sistem katalog pada tersentralisasi. GCS menangani informasi yang spesifik mengenai pendistribusian dari suatu sistem, seperti fragmentasi, penggandaan dan alokasi nya. Komponen ini dapat mengatur dirinya sendiri seperti mendistribusikan basisdata dan fragmentasi, replikasi keseluruhan atau sentralisasi. Pada GCS yang melakukan replikasi secara keseluruhan menjamin otonomi dari setiap site, seperti melakukan modifikasi harus di beritahukan kepada seluruh site yang terhubung. GCS yang tersentalisasi juga menjanjikan otonomi untuk sitenya dan sangat sensitif terhadap suatu kesalahan pada suatu sitenya.
Pendekatan ini digunakan pada sistem terdistribusi R* (Williams at al,1982). Dalam sistem ini terdapat katalog lokal di setiap site yang terdiri dari meta data yang berhubungan data yang disimpan. Untuk Keterhubungannya disimpan di beberapa site, hal ini merupakan tanggung jawab pada setiap lokal katalog untuk mencatat definisi dari setiap fragmen dan setiap replikas dari setiap fragmen dan mencatat dimana fragment atau replika tersebut di alokasikan. Kapanpun fragmen atau replika di gunakan pada lokasi yang berbeda, lokal katalog harus selalu mengupdate perubahan tersebut, sehingga fragmen atau replika dapat diandalkan keberadaannya.
4. Komponen DBSM Terdistribusi
Komponen DDBMS adalah pengendalian unit di semua sistem.
Perancangan Relasional Basis Data Terdistribsi
Faktor - faktor yang dianjurkan untuk digunakan pada basis data terdistribusi adalah:
- Fragmentasi, sebuah relasi yang terbagi menjadi beberapa sub-sub relasi yang disebut dengan fragment, sehingga disebut juga distribusi. Ada dua buah fragmentasi yaitu horisontal dan vertikal. Horisontal fragmentasi yaitu subset dari tupel sedangkan vertikal fragmentasi subset dari atribut.
- Alokasi, setiap fragmen disimpan pada situs dengan distribusi yang optimal.
- Replikasi, DDBMS dapat membuat suatu copy dari fragmen pada beberapa situs yang berbeda.
- Definisi dan alokasi dari fragmen harus berdasarkan pada bagaimana basis data tersebut digunakan. Perancangan harus berdasarkan kuantitatif dan kualitatif informasi. Kuantitatif informasi digunakan pada alokasi data sedangkan kualitatif informasi digunakan untuk fragmentasi.
Kuantitatif informasi termasuk:
- Seberapa sering aplikasi di jalankan
- Situs mana yang aplikasinya dijalankan
- Kriteria kinerja untuk transaksi dan aplikasi.
Kualitatif informasi termasuk transaksi yang dieksekusi pada aplikasi, termasuk pengaksesan relasi, atribut dan tuple, tipe pengaksesan( R atau W ) dan predikat dari operasional.
Definisi dan alokasi dari fragment menggunakan strategi untuk mencapai obyektifitas yang diinginkan:
1. Referensi Lokal
Jika memungkinkan data harus disimpan dekat dengan yang menggunakan. Bila suatu fragmen digunakan di beberapa lokasi, akan menguntungkan jika fragmen data tersebut disimpan di beberapa lokasi juga.
2. Reliabilitas dan Availabilitas yang ditingkatkan
Keandalan dan ketersediaan data ditingkatkan dengan replikasi. Ada salinan lain yang disimpan di lokasi yang lain.
3. Kinerja yang di terima
Alokasi yang tidak baik dapat mengakibatkan bottleneck terjadi, sehingga akan mengakibatkan banyaknya permintaan dari beberapa lokasi yang tidak dapat dilayani dan data yang diminta menjadi tidak up to date menyebabkan kinerja turun.
4. Seimbang antara kapasitas penyimpanan dan biaya
Pertimbangan harus diberikan pada ketersediaan infrastruktur dan biaya untuk penyimpanan di setiap lokasi, sehingga untuk efisiensi dapat digunakan tempat penyimpanan yang tidak mahal.
5. Biaya komunikasi yang minimal
Pertimbangan harus diberikan untuk biaya akses jarak jauh. Biaya akan minimal ketika kebutuhan lokal maksimal atau ketika setiap site menduplikasi data nya sendiri. Bagaimanapun ketika data yang di replikasi telah di update. Maka data yang ter-update tersebut harus di duplikasi ke seluruh site, hal ini yang menyebabkan naiknya biaya komunikasi.