Sistem Manajemen Perawatan dan Perbaikan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dilaksanakan secara manual. Sistem tersebut dapat dilaksanakan dengan menggunakan komputer.
Sistem Manajemen Perawatan berbantuan Komputer, biasa disingkat CMMS (Computerized Maintenance Management Systems) merupakan sebuah perangkat lunak yang berisi semua aspek kehidupan suatu organisasi. Banyak vendor yang menawarkan perangkat lunak ini secara gratis. Perangkat lunak tersebut pada umumnya masih harus dimodifikasi agar sesuai dengan kondisi atau kebutuhan organisasi sebagai pengguna.
Komputerisasi manajemen pemeliharaan dan perbaikan memungkinkan tersedianya semua informasi di semua bagian yang terkait dengan fungsi pemeliharan, seperti manajer, supervisor, perencana, personal gudang, dan bagian akunting.
Keunggulan Komputerisasi Manajemen Pemeliharaan
- Meningkatkan efisiensi
- Mengurangi Biaya Perawatan
- Mengurangi biaya down-time (waktu perbaikan) peralatan
- Menaikkan masa pakai alat
- Menghasilkan rekaman sejarah pemeliharaan suatau alat, untuk mempermudah membuat perencanaan pemeliharaan dan biaya perbaikan
- Menghasilkan laporan hasil pemeliharaan dengan format yang diperlukan oleh pemakai maupun manajemen
CMMS dapat digunakan untuk memantau semua biaya pemeliharaan dan perbaikan alat melalui:
- Pemantauan (monitoring) biaya W.O melalui jadwal pelaksanaan W.O
- Pemantauan inventarisasi dan pembelian barang, untuk menghindari penumpukan barang di gudang. Bagi vendor, informasi ini digunakan untuk menentukan waktu pengiriman barang yang paling tepat.
- Pemantauan Jadwal Pemeliharaan Preventif (JPP), agar tidak terjadi pemeliharaan secara berlebihan (overmaintenance), dan dapat menaikkan up-time serta memperpanjang usia pakai peralatan.
Pada umumnya CMMS terdiri dari 4 modul, yaitu:
- Perencanaan Work Order dan penjadwalan
- Kontrol Inventaris Pemeliharaan
- Modul untuk pembaharu (up date) data Pemeliharaan Preventif
- Laporan Pemeliharaan