Kalian tahu bahwa banyak teknik pencarian kerusakan dapat diterapkan dalam bidang elektronika. Teknik tersebut antara lain: pengujian komponen, pemeriksaan input output tiap blok. Metoda lain yaitu melakukan sendiri dengan memeriksa input dan output dari tiap blok fungsi. Metoda manakah yang baik? Itu tergantung pada jenis kerusakan sistem yang sedang diamati. Yang penting diperhatikan adalah bagaimana mencari kerusakan secara efisien (cepat dan tepat) karena disini berlaku Waktu adalah Uang.
Cara Memilih Metoda yang Tepat
Metoda yang dipilih untuk mencari kerusakan akan dapat menentukan efisiensi kerja. Anda harus berusaha mencari sebanyak mungkin kerusakan atau ketidakberesan itu sendiri. Untuk menghemat waktu, ada baiknya bila kita menanyakan kepada orang yang mengetahui adanya gangguan pada alat tersebut, melalui beberapa pertanyaan seperti ditunjukkan pada Tabel 2.5 berikut ini.
Tabel 2.5: Pertanyaan
- Apakah yang sebenarnya salah ?
- Bagaimana ciri fisik rusaknya?
- Apakah selalu terjadi demikian ?
- Jika memang benar, pada kondisi bagaimana?
- Adakah penyalahgunaan? (getaran, goncangan, panas, dll)
- Apakah kerusakkan terjadi secara tiba-tiba atau berangsur-angsur ?
- Apakah kerusakkan terjadi selama pengoperasian perlengkapan ?
- Apakah kerusakkan terlihat mempengaruhi fungsi yang lain ?
- Adakah keterangan-keterangan tambahan ?
- Adakah orang yang telah mencoba memperbaikinya ?

Ketika pemilik suatu hi-fi set mengatakan alat tidak berfungsi dengan baik, ini sangat minim informasinya.
Maka untuk memperjelas masalahnya dilakukan langkah pertanyaan sbb:
Saat bagaimana alat tidak bekerja dengan baik atau bagian mana yang tidak baik? Misal salah satu kanal sistem stereo lebih lemah dibanding yang lain. Ini akan mempersempit masalah hingga menuju kesalah satu penguat kanal untuk diukur.
Pertanyaan kedua bertujuan untuk memfokuskan kesalahan. Pada contoh diatas, kita menanyakan pada pemilik apakah dia telah mencoba mengatur volume, pengatur loudness, tone control, atau balance.
Pertanyaan ketiga bertujuan untuk mengetahui apakah kerusakan tersebut terjadi secara terus menerus atau kadang-kadang saja, apakah tergantung pengaruh luar. Apakah rusaknya total.
Pertanyaan keempat, untuk me ngetahui dalam kondisi bagaimana kerusakan itu muncul. Seringkali kerusakan terjadi pada saat terjadi getaran, suhu tinggi, mendapat kejutan (terjatuh, terbentur) atau beberapa efek lainnya.
Pertanyaan kelima yaitu bantuan kita untuk mengetahui apakah kerusakan hanya tampak setelah jatuh, terkena getaran (saat dibawa dengan mobil), terkena suhu terlalu tinggi dll.
- Pertanyaan keenam, membantu kita untuk menemukan apakah kerusakan tersebut disebabkan oleh usia atau kerusakan tibatiba.
- Pertanyaan ketujuh, untuk mengetahui apakah kerusakan terjadi pada saat alat / sistem tersebut beroperasi atau mati.
- Pertanyaan kedelapan, Kadangkadang kerusakan pada salah satu fungsi juga dapat mempengaruhi bagian lainnya. Misalnya, gangguan pada catu daya (filter yang kurang baik) akan mempengaruhi bagian lain.
- Pertanyaan kesembilan akan membantu kita untuk menen tukan lokasi kerusakan, dengan menambahkan detail dari alat tersebut misalnya cacat gambar pada TV ada lah sejenis dengan operasi sebuah pembersih vakum (vacum cleaner).
- Akhirnya, pertanyaan kesepuluh adalah untuk mengatasi kerusakan.

Penggunaan teknik yang cocok untuk masalah tertentu sangat efisisen dalam proses troubleshooting. Ada beberapa teknik yang bisa digunakan:
- Symptom-function : untuk mengisolir kerusakan pada bagian tertentu.
- Signal-tracing : untuk menemukan blok tertentu penyebab kegagalan pemakaian.
- Metoda tegangan dan hambatan untuk mengisolasi kerusakan komponen atau daerah rangkaian tertentu.
- Metoda Half-splitting: untuk rangkaian dengan blok-blok tersusun seri.
- Metoda Pemutusan Lup: untuk sistem lup tertutup pada industri-industri.
- Metoda substitusi: mencoba menyolderkan komponen yang sama pada bagian yang rusak.