Berawal dari sebuah kegiatan Kewirausahaan part 2 yang dislenggarakan oleh pihak akademik, saya dan teman – teman melakukan kunjungan home industri ke tempat Ibu Kelik, yang mana beliau adalah seorang pengusaha BATIK LUKIS yang beralamatkan di Salakan RT.01, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Ibu Kelik sudah memulai usahanya sejak tahun 1984, namun ketika usaha itu belum lama berjalan suatu cobaan menghampirinya, sang Suami tercinta pergi meningalkan beliau untuk selamanya dengan meninggalkan 4 orang anak laki-laki. Namun Ibu Kelik tidak membiarkan dirinya larut dalam kesedihan, dengan ditemani 4 anak laki-lakinya beliau berusaha bangkit.

Ilmu? ya ilmu, beliau sadar betul akan pentingnya peran sebuah ilmu, ketika anak – anaknya ingin sekali bekerja di luar negeri maka, kepada mereka beliau berusaha memahamkannya bahwa tidak semudah itu meninggalkan negara asal tanpa bekal ilmu dan mental yang kuat. Sampai pada akhirnya anak-anaknya paham dan bersedia untuk disekolahkan atau dibimbing di LPK selama 6 bulan, untuk menjadi seorang TKI yang berkualitas. Singkat cerita kini mereka telah menjadi orang sukses, 2 anaknya bekerja di kapal pesiar Amerika Serikat, 1 anak di New Zealand dan mendapatkan Istri orang New Zealand yang tidak lain dan tidak bukan adalah Guru pembimbingnya sendiri hehehe mantaps 😃 dan 1 anak lagi masih sekolah.
Ibu Kelik menjalankan usahanya tidak sendiri, metode yang Ibu Kelik terapkan adalah sistem kekeluargaan, partner yang menjadi ujung tombak beliau, dari dulu hingga sekarang adalah TUKANG BECAK, eits jangan salah, tukang becak di jogja itu sangat terampil dalam berbahasa asing, jadi tidak heran jika kebanyakan penumpang becak di jogja adalah bule-bule, oleh sebab itu kebanyakan Customer Ibu Kelik berasal dari luar Negeri seperti negara – negara bagian Amerika.
Pada sesi latihan Ibu Kelik mengajarkan kepada kami bagaimana proses membuat batik yang benar sesuai Standar Mutu. Biasanya Ibu Kelik membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menjelaskan kepada siswa-siswanya, namum kali ini berbeda, kami bisa membuat beliau menerangkan lebih dari 10 menit hingga waktu yang kami sediakan tidak cukup untuk beliau .. heheheh 😃 gokil.
Adapun bahan dan alat yang diperlukan adalah:
- Canting
- Malam (lilin)
- Saringan Malam
- Wajan kecil
- Kompor kecil
- Pigura
- Kain (mori, catton, rayon, bencoli, dll.).

Canting

Malam (lilin)
Semua bahan – bahan di atas dapat dibeli di pasar ngasem komplek batik, Yogyakarta. Kemudian teknis pembuatannya adalah sebagai berikut:
Membuat pola dengan pensil di kain.
- Untuk Newbe, batas maksimum malam (lilin yang sudah dipanaskan) untuk canting adalah 25%.
- Untuk Senior, Canting boleh diisi full dengan malam (lilin yang sudah dipanasi).
- Sedikit tiupan manis pada canting, kemudian lakukan proses membatik dengan canting “from right to left” always so. 😃 begitulah bu Kelik Mengajarkan kepada murid-muridnya yang berasal dari Amerika.
- Tidak boleh tergesa-gesa, karena bisa berakibat fatal pada pola atau warna.
- Setelah Jadi, proses selanjutnya adalah dijemur pada terik matahari kurang lebih selama 6 jam.
- Proses terakhir (finishing) adalah merendamnya dengan air yang dicampuri soda kemudian digodog, atau bu Kelik menyebutnya dengan istilah “Bowling Water”.
Dari proses itu bisa memakan hingga 3 sampai 6 bulan lamanya, maka tidak heran jika BATIK LUKIS (made by hand) adalah batik paling mahal, semua itu tergantung dari tingkat kesulitanya. Sampai sekarang, BATIK LUKIS BU KELIK semakin jaya hingga manca negara. Mendengar semua ini saya jadi ikut bangga, dan banyak hal positif yang bisa saya ambil dari bu Kelik. Bu Kelik “you are my everything” hehehe maaf malah jadi iklan susu 😃 .
Dan berikut ini adalah karya – karya beliau bersama para senimannya:

Koleksi Batik Lukis Jogja Tokoh Wayang

Koleksi Batik Lukis Jogja Abstrak

Batik Lukis Motif Ilustrasi

Batik Lukis Jogja Naga

Peserta Study Tour

Pengrajin Batik Motif Notepad++

Proses Menjemur Batik
Intermeso

Siswa Ibu Kelik Dari Amerika

Peserta Study Tour Mencoba Praktek

Peserta Study Tour Mencoba Mengoperasikan Canting

Peserta Lainnya Tidak Mau Ketinggalan

Bakat Terpendam Salah Seorang Peserta

Korban Frustasi

Finaly, beginilah hasil Kroyokan Kita