Secara Umum Rangkaian Penerima TV Terdiri Atas:
- IF Video
- Detector Video >> mendeteksi signal video
- Penguat Video >> menguatkan signal video
- Tabung Gb.

Konsep CRT (Cathode Ray Tube)
1. Cara Kerja CRT
Pada saat chatode memancarkan elektron yang berasal dari signal Video dengan dibantu filamen (filamen bercahaya terang sehingga menimbulkan panas, itu dapat terjadi ketika dihubungkan dengan tegangan sehingga kalor yang terjadi pada filamen memancarkan cahaya).
2. Deflection Yoke
Berfungsi mengatur pergerakan elektron yang meluncur, sehingga mampu memenuhi layar dengan lapis fosfor.
Deflektion yoke terbagi 2 macam yaitu:
Vertikal dan Horizontal, yang mana keduanya disupply dengan gelombang gergaji sehingga elektron yang terjadi adalah:
- Vertikal Deflection Yoke menggiring pancaran elektron dari atas ke bawah monitor tabung.
- Horizontal Deflection Yoke menggiring pancaran elektron dari samping kanan ke kiri monitor tabung.
3. Sinar Monochrome
Adalah sinar asli yang berasal dari sumbernya, sehingga belum terkontaminasi oleh sesuatu, contoh bolam lampu, yang mana warna kuning adalah asli dari filamennya.
4. Sinar Adiktif
Adalah sinar yang warnanya telah dipengaruhi oleh lapisan - lapisan pembungkusnya. contoh : Neon yang dicat merah, atau neon dengan fosfor yang diberi warna.
5. MONOCHROME : R + B + G = WHITE
Hasil dari pencampuran warna pokok akan menjadi warna yang terang, sehingga apapun warnanya jika cenderung lebih terang maka sering disebut dengan sinar adiktif.
6. SUBTRAKTIF : R + B + G = HITAM
Hasil pencampuran warna pokok cenderung berubah kewarna yang lebih gelap. Contoh; pencampuran warna pada cat.
7. Layar Tancap
Sebenarnya tidak beda dengan proses pembuatan film layar tancap, yaitu : memerlukan 48 gambar dalam 1 secon, sehingga memerlukan 4 gulungan gambar dalam durasi 2 jam. misalnya seperti dalam pembuatan film cartoon.
8. Pembentukan Focus
- Zoom : penambahan presentase jarak pandang,
- Tele, nide, angle : penambahan lensa pada kamera menentukan jarak focus.
9. Diagfrahma
Titik / obyek pemantulan cahaya yang dihasilkan oleh lensa dan nantinya cahaya tersebut akan diteruskan ke lise, maka disitulah terjadi proses pembakaran foto, tergantung kadar cahaya yang masuk, semakin terang, maka pembakaraan akan semakin besar, biasanya hasil dari pembakaran yang besar disebabkan oleh diameter diagfrahma yang terlalu lebar membuka sehingga cahaya yang masuk terlalu banyak dan hasil foto akan berwarna putih.
Pengaturan letak bayangan terhadap lise diatur dengan cara memutar bagian yang bernilai 11, 4.8, 6.5, 4.5, 3 dan untuk mengatur kecepatan diagfrahma berkedip (dalam pengambilan cahaya) ditentukan dengan cara memutar bagian silinder lensa yang bertuliskan 1/1000, 1/500, 1/250, 1/60, semakin besar nilainya maka proses berkedip semakin lama.
10. Jenis Film
asa 100, asa 200, asa 300, asa 400, DIN. Semakin besar nilainya maka kepekaan terhadap cahaya semakin besar.