Regulator adalah rangkaian elektronika yang mengatur secara regulasi tegangan output dari catu daya / power supply yang masih bercampur dengan ripple (arus tidak linear) dan belum stabil (yaitu tegangan relatif naik melebihi toleransi).
1. Regulator Biasa
Adalah regulator yang masih menggunakan trafo "step down" dengan ukuran fisik yang lumayan, di trafo stepdown biasa memiliki 2 tipe yaitu : CT (3 phase) dan Standard (2 phase).

Transformator (Trafo)
Kelebihan:
- Mampu menghasilkan arus yang sangat besar (tergantung trafo yang digunakan), biasanya untuk ampli yang berdaya besar.
- Rangkaiannya cukup sederhana.
Kelemahan:
- memakan tempat cukup besar sebab masih menggunakan trafo biasa
- output yang dihasilkan belum tentu stabil, sebagai contoh:

Power Regulator
Komponen aktif yang sering digunakan untuk regulator adalah:
- 78 (+) 05, 12 - dst.
- 79 (-) 09, 18 - dst.
- Tr. Mj, 2N - dst.
2. Regulator Switching

Power Switching Regulator
Skematik Switching Regulator

Cara Kerja Switching:
- Tegangan DC rectifier diumpan ke pin 3, melalui T801 serta melalui pin 2 lewat R7,
- Q1 menghantar / On dan IC mulai mengalir,
- Pada T801 terjadi induksi (kumparan antara F1 dan F2) tegangan menuju ke basis Q1 dan membuat tegangan basis Q1 naik mencapai kenaikan besar,
- IC Q1 naik mencapai titik penuh dimana tidak ada perubahan besar arus, hal ini membuat induksi pada T801 naik. kemudian dengan berhentinya induksi pada T801, maka tegangan basis Q1 menurun (+2), hal ini akan membuat IC Q1 turun. Bilamana terjadi perubahan IC Q1 maka pada T801 terjadi induksi, tapi kali ini yang terjadi adalah induksi balik, karena induksi balik pada T801, maka tegangan base Q1 diberi polaritas terbaik sehingga Q1 base turun dibawah titik cut off dan Q1 cut off.
- Jika Q1 cut off maka energi dari T801 dilepas dari GND melalui F1 dan F3 kemudian menuju beban.
- Frekuensi switching 12-14 Khz
- Untuk menghilangkan interferensi (beat) pada layar CRT pulsa dari FBT diumpan melalui D805.
Cara Kerja STABILIZER (REGULATOR STABILIZER)
- Ketika tegangan jala-jala naik, maka IC Q1 ikut begitu juga tegangan di beban.
- Bila tegangan di beban naik, maka tegangan base Q3 ikut naik, sedangkan tegangan emitor Q3 tetap setabil sebab masih dijaga oleh dioda zener, oleh karena itu IC Q3 menjadi naik.
- Akibatnya Vc Q3 menurun dan IC Q2 naik (VBE Q2 naik).
- Dengan demikian tegangan base Q1 menurun untuk mengecilkan IC Q1 dan akhirnya tegangan beban menurun demikian pula keadaan sebaliknya.