Relay adalah salah satu komponen yang termasuk dalam saklar. Hanya bedanya, relay ini bekerja secara otomatis, yaitu memanfaatkan azas kemagnitan yang terkena aliran listrik. Biasanya relay dibungkus dengan sebuah muka berbentuk kubus yang tembus pandang. Dan pada umumnya relay banyak dipakai dalam rangkaian untuk menjalankan motor, untuk TX 80 meter band dan rangkaian lainnya.

Mengenal Komponen Relay
Relay Merupakan saklar magnetik yang memiliki nilai resistansi dan tegangan kerja tertentu, misalnya relay dengan resistansi 400 ohm dan tegangan 12 volt artinya relay tersebut akan aktif jika diberi bias 12 volt dengan arus V/R = 12/400 = 3 mAh.
Relay digunakan untuk mengontrol tegangan AC, contoh paling sering kita temui seperti implementasikan pada rangkaian Lampu Penerangan Jalan Otomatis.

Rangkaian Penerangan Otomatis Menggunakan LDR
Hal penting yang harus diperhatikan terhadap Relay adalah tentang posisi kaki-kakinya pada saat Relay bekerja maupun pada saat tidak bekerja. Contoh:
Perhatikan gambar di bawah ini!

Keterangan:
- Posisi relai diberi arus listrik
- Posisi relai tanpa diberi arus listrik
Untuk mengoperasikan relai ke posisi diberi arus listrik, diperlukan sebuah saklar yang menghubungkan arus listrik dengan kaki relai AB.
Bila Relay diberi arus listrik, maka:
- kaki nomor 6 berhubungan dengan kaki nomor 13
- kaki nomor 9 berhubungan dengan kaki nomor 16
- kaki nomor 12 berhubungan dengan kaki nomor 7
- kaki nomor 15 berhubungan dengan kaki nomor 10
Bila Relay tidak diberi arus listrik, maka:
- kaki nomor 6 berhubungan dengan kaki nomor 11
- kaki nomor 9 berhubungan dengan kaki nomor 14
- kaki nomor 12 berhubungan dengan kaki nomor 5
- kaki nomor 15 berhubungan dengan kaki nomor 8
Relay di atas memiliki 4 buah sakelar, dimana kaki nomor 6, nomor 9, nomor 12, dan nomor 15 sebagai induknya.
Cara Memeriksa Relai
Memeriksa baik buruknya relai akan lebih cepat apabila sebelumnya kita telah mengetahui susunan kaki-kaki sakelarnya. Pemeriksaan relai dilakukan 2 kali, yaitu disaat relai tidak diberi arus listrik dan disaat reali dialiri arus listrik. Berikut ini contoh pemeriksaan relai merek Omron 12 Volt DC.
1. Taruh saklar pemilih pada posisi ohm x1.
2. Secara bergantian periksalah hubungan kaki-kaki:
- nomor 9 dengan 14 dan 16
- nomor 15 dengan 8 dan 10
- nomor 6 dengan 11 dan 13
- nomor 12 dengan 5 dan 7
- nomor A dengan B
3. Perhatikan hasil pemeriksaan di atas!
- Tanpa diberi arus, harus saling berhubungan antara kaki-kaki nomor: 9 dengan 14, 15 dengan 8, 6 dengan 11, 12 dengan 5.
- Jika diberi arus, harus saling berhubungan antara kaki-kaki nomor: 9 dengan 16, 15 dengan 10, 6 dengan 13, 12 dengan 7.
- Kaki A dan B harus berhubungan baik pada saat diberi arus maupun tidak.