Transistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah, penguat, saklar elekctric, mixer, dan membangkitkan getaran listrik.

Mengenal Komponen Transistor
Sama seperti dioda, Transistor juga memiliki tegangan kerja:
- Silicon : 0.6volt - 0.7volt
- germanium : 0.2volt -0.3volt
Maka jika tegangan biasnya kurang dari ketentuan diatas, maka transistor tidak akan bisa aktif.

Simbol Transistor, dimana (a) NPN sedangkan (b) PNP
Bagaimana Cara Menentukan Kaki-Kaki Transistor?
Ulasan selengkapnya terkait pertanyaan ini bisa Anda simak di SINI.
Karakterisitk Operasi Transistor

Karakterisitk Operasi Transistor
Keterangan:
- VCBO = Tegangan basis kolektor maksimum
- VEBO = Tegangan emitor basis maksimum
- VCEO = Tegangan kolektor emitor maksimum
Transistor sebagai saklar

Keterangan:
- Jika IB = 0 maka IC menjadi arus bocoran yang rendah, oleh karena itu: VCE » VCC
- Jika IB kecil maka IC = hFE * IB dan tegangan yang melalui RL: VR = IC RL Dan VCE = VCC - IC RL
- Jika IB naik / membesar maka IC naik hingga mencapai IC RL » VCC, yaitu ketika IC tidak dapat naik lagi, meski IB tetap naik.
- Pada titik ini transistor disebut berkeadaan jenuh (saturasi) dan tegangan VCE » 0,2 Volt.
Fungsi Transistor
- Sebagai penyearah
- Sebagai pemantap tegangan (voltage stabilizer)
- Sebagai Osilator
- Sebagai penguat depan (pre Amplifier)
- Sebagai penyangga (buffer)
- Sebagai penggerak (driver)
- Sebagai penguat daya (power amplifier)
- dsb.
Kerusakan yang sering terjadi pada Transistor:
- Bocor antara elektroda-elektrodanya.
- Terhubung (menyambung) antar elektroda-elektrodanya.
- Putus antara elektroda-elektrodanya.
- Kerusakan material berupa putusnya elektroda emitor, basis atau kolektornya.
Menguji transistor PNP
- Pastikan kaki kolektor, emitor dan basisnya (anda harus mengetahui secara pasti).
- Tempatkan saklar pemilih pada posisi (range) ohm meter.
- Pencolok merah (+) ditempatkan pada kaki Basis (B), dan pencolok hitam (-) ditempelkan pada kaki Emittor (E). Jika jarum bergerak maka pindahkan pencolok hitam pada Kolektor (C). Jika pada pengukuran pertama dan kedua jarum bergerak, berarti transistor dalam keadaan baik, sedangkan jika pada salah satu atau kedua pengukuran jarum tidak bergerak, berarti transistor rusak.

Menguji transistor PNP
Menguji transistor NPN
- Pastikan kaki kolektor, emitor dan basisnya (anda harus mengetahui secara pasti).
- Tempatkan saklar pemilih pada posisi (range) ohm meter.
- Pencolok merah (+) ditempatkan pada kaki C, dan pencolok hitam (-) ditempatkan pada kaki B. Jika jarum bergerak berarti antara C dan B baik. Kemudian pindahkan pencolok hitam pada kaki E, jika jarum bergerak berarti antara E dan B baik.
- Jika dari salah satu atau kedua pengukuran tersebut jarum tidak bergerak berarti transistor putus.

Menguji transistor NPN