Setelah Anda berhasil menuntaskan Instalasi Android Studio, maka eksperimen berikutnya adalah menguji apakah semuanya berjalan dengan baik, caranya kita buat dan jalankan project "Hello World". Silakan ikuti langkah berikut:
Tutorial ini atas nama Wawan Chahyo Nugroho (NIM: 12131294), dibuat dalam rangka memenuhi Tugas 2 Pemrograman Mobile, yang diapu oleh Bp. Untung Subagyo, S.Kom
Jika Android Studio dibuka untuk yang pertama kalinya, maka akan muncul dialog tentang persetujuan lisensi, Anda mungkin perlu untuk menerima perjanjian tersebut dan gunakan saja pengaturan default.
1. Buka Android Studio
2. Buat Nama Proyek Anda

Buat nama proyek Android Studio sesuai selera atau kebutuhan Anda
3. Menentukan Target Perangkat Android
Silakan Anda tentukan hal-hal yang bisa mempengaruhi jalannya Aplikasi Anda, seperti apakah platform yang cocok untuk menjalankan aplikasi Anda, platform berbeda mungkin juga perlu SDK secara terpisah.
Tingkat API (application programming interface) yang lebih rendah bisa digunakan untuk menargetkan lebih banyak platform, akan tetapi fitur yang disediakan lebih sedikit.

Menentukan Target Perangkat Android - Sebagai proyek pertama, silakan gunakan aturan default
4. Menambahkan Template Aktifitas

Menambahkan Template Aktifitas - Sebagai proyek awal silakan pilih Empty Activity
5. Customize Aktifitas
Pada tahap ini Anda diberikan kesempatan untuk merubah nama Aktifitas dan nama Layoutnya. Penamaan ini akan mewakili nama class proyek Anda.

Customize Aktifitas - Sebagai proyek awal, gunakan saja pengturan default
6. Mengenal Workspace Android Studio
Setelah Anda lalui tahap persiapan pembuatan proyek, berikutnya Anda akan ditunjukan tampilan Desain dengan palet widget dan gambar preview yang terlihat seperti perangkat Android. Memungkinkan Anda untuk mengembangakan aplikasi dengan cara Drag & Drop pada mode Design (GUI) atau bisa juga dengan coding pada mode Text (CLI/Console).

Mengenal Workspace Android Studio

Icon Tombol Play
Klik tombol "Play" di toolbar atas untuk menjalankan aplikasi Anda. Berikutnya akan tampil dialog yang menanyakan kepada Anda tentang Virtual Device yang ingin digunakan. Jika Anda belum membuatnya, maka silakan klik "Create New Virtual Device".
7. Membuat Android Virtual Device (AVD)

Dialog ketersediaan virtual device
Sebagai langkah awal ikuti saja pengaturan default yaitu "Nexus 5 API 21 x86" sebagi Virtual Device yang cocok untuk Anda sebagai pemula, klik Next.
Berikutnya akan ditampilkan halaman sistem image untuk tingkat API tertentu, sebagai langkah awal dalam belajar, silakan buka tab Recommended ikuti pengaturan default, kemudian klik Next.

Sistem Image - Konfigurasi Virtual Device
Jika Anda melihat daftar Download di System Image, maka penting bagi Anda untuk mengetahui tingkat API dari terget device sebelum Anda melakukan download, karena aplikasi tidak akan bisa berjalan pada sistem image dengan tingkat API yang rendah, seperti telah ditetapkan dalam atribut minSdkVersion dari file manifes aplikasi. Informasi selengkapnya bisa Anda simak di Penetapan Versi Aplikasi Anda.
Berikutnya akan ditampilkan halaman Verify Configuration.

Halaman Verify Configuration AVD
Silakan jika ada properti AVD yang ingin dirubah. Sebagai contoh dalam pengaturan ini saya mendapat rekomendasi untuk menginstal HAXM, Highlight merah seperti menandakan sesuatu yang wajib saya lakukan.
Setelah saya klik install HAXM, beriktunya saya disuguhkan dengan halaman Emulator Settings.

Dialog Emulator Settings
Dialog tersebut memberitahukan bahwa "Kami telah mendeteksi bahwa sistem Anda dapat menjalankan emulator Android dalam mode Percepatan Kinerja (Ngebut)".
Menetapkan alokasi RAM yang tersedia untuk Intel® Hardware Accelerated Execution Manager (HAXM) secara Maksimum, berlaku untuk semua emulator x86. Anda juga dapat mengubah pengaturan ini kapan saja dengan cara menjalankan installer Intel® HAXM. Dalam hal ini saya menggunakan pengaturan default / rekomendasi, dan klik Next.
Berikutnya tunggu sampai proses download sekaligus instalasi selesai >> Klik Finish >> dan klik Finish pada halaman Verify Configuration.
Sekarang emulator sudah tersedia dan siap digunakan, klik OK.

Nexus 5 API 25 - Android Virtual Devices
Pada tahap ini (Pembuatan dan Penggunaan Android Virtual Device), saya mengalami kendala, dimana AVD yang saya buat berdasarkan pengaturan default / rekomendasi sistem tidak dapat berjalan mulus, dikarenakan alokasi RAM 1GB sepertinya terlalu besar, sehingga kebutuhan tersebut tidak bisa terpenuhi oleh Physical Memory yang saya miliki (terpasang 4GB, dan hanya menyisakan 1.5GB free)
Dan ketika Android Studio dijalankan bersamaan dengan AVD, maka alokasi AVD 1GB sangat tidak memungkinkan berjalan di Laptop Saya.
Singkat cerita, saya buat lagi AVD dengan spesifikasi menyesuaikan performa Laptop saya.
Mengenai hal ini "Persiapan AVD", InsyaAllah akan saya ulas secara khusus di halaman khusus pada kesempatan yang akan datang.
8. Mejalankan Aplikasi Dengan AVD
Setelah saya buat lagi alternatif virtual device dengan spesifikasi ditunjukan oleh Nexus S.

Membuat alternatif AVD
Ketika Android Studio dijalankan bersamaan dengan Nexus S AVD, maka Anda harus merelakan hampir seluruh resource (RAM), dan bersabar untuk tidak membuka aplikasi selain Android Studio.

Android Studio + ADV = Boros RAM
Meski begitu, dengan penuh kesabaran, akhirnya aplikasi saya berhasil dijalankan di AVD.

Menjalankan Aplikasi di Android Virtual Device
9. Mengenal Struktur Proyek
Sebelum memulai pengembangan, terlebih dahulu saya akan berusaha / mencoba menjelaskan tentang beberapa struktur yang ada dalam project kita, diantaranya:
manifests:
Menggambarkan sifat dari aplikasi dan setiap komponennya.
Setiap aplikasi harus memiliki file AndroidManifest.xml (bernama persis seperti ini) di direktori akar. File manifes menyediakan informasi penting tentang aplikasi ke sistem Android, agar bisa menjalankan setiap kode aplikasi.
Yang dilakukan file manifes di antaranya:
- Menamai paket Java untuk aplikasi. Nama paket berfungsi sebagai identifier unik aplikasi.
- Menjelaskan berbagai komponen aplikasi, yang menyertakan aktivitas, layanan, penerima siaran, dan penyedia materi yang membentuk aplikasi. Juga menamai class yang mengimplementasikan masing-masing komponen dan menerbitkan kemampuannya, seperti pesan Intent yang dapat mereka tangani. Deklarasi ini menginformasikan sistem Android mengenai komponen dan kondisi yang memungkinkan peluncurannya.
- Menentukan proses yang menjadi host komponen aplikasi.
- Mendeklarasikan izin aplikasi yang harus dimiliki aplikasi untuk mengakses bagian yang dilindungi pada API dan berinteraksi dengan aplikasi lain. Juga mendeklarasikan izin lain yang harus dimiliki untuk berinteraksi dengan komponen aplikasi.
- Mencantumkan daftar kelas Instrumentation yang memberikan profil dan informasi lain saat aplikasi berjalan. Deklarasi ini hanya ada di manifes saat aplikasi dibuat dan dihapus sebelum aplikasi dipublikasikan.
- Mendeklarasikan level minimum Android API yang diperlukan aplikasi.
- Mencantumkan daftar pustaka yang harus ditautkan aplikasi.
java:
Berisi file *java sebagai kode sumber, dipisahkan oleh nama-nama paket, termasuk kode uji JUnit. Bagian ini diibaraktan controller pada konsep MVC.
res:
Berisi kode tapi bukan sebagai kode sumber melainkan kode desain seperti, XML layouts, UI strings, dan bitmap images, dibagi berdasarkan sub-direktori masing-masing. Komponen yang ada di sini diibaratkan Asset atau View pada konsep MVC. Informasi selengkapnya tentang jenis sumber daya yang dapat ditampung oleh struktur ini bisa Anda simak di SINI.
10. Mencetak Text dengan Tombol
Buka app → res → layout → activity_main.xml
Selanjutnya drag & drop Button widget ke desain layout, sehingga tampak seperti berikut:

Menggunakan Button Widget
Berikutnya buka tabulasi MainActivity.java dan tambahkan kode berikut:

Modifikasi Kode MainActivity.java
Keterangan:
- Import pustaka yang diperlukan (ini juga bisa Anda lakukan secara otomatis saat Anda menuliskan perintah di dalam fungsi dengan cara menekan ALT+Enter).
- Mengimplementasikan method View.onClicListener pada class utama (ini juga bisa Anda lakukan secara otomatis saat Anda menuliskan method setOnClickListener() di dalam fungsi dengan cara menekan ALT+Enter).
- Mendeklarasikan variabel yang diperlukan
- Mendefinisikan method onCreate() dengan mereferensikan variabel berdasarkan ID widget yang telah dibuat sebelumnya, dan mengatur string untuk meRewrite yang sudah ada ("Hello World").
- Mendefinisikan method onClick() untuk mengubah setText yang sudah ada menjadi isi variabel hello.
Berikutnya jalankan aplikasi Anda di emulator / AVD:

Sebelum Button diClick

Sesudah Button diClick
Referensi: