Oke, kamu udah nentuin dong tema penelitian yang akan kamu ambil untuk studi lanjutmu. Nah, sekarang kita masuk di bagian yang paling penting dari bab ini, menulis sebuah proposal penelitian yang menarik. Pembuatan proposal penelitian dalam konteks pengajuan beasiswa dimaksudkan agar para juri atau pengambil keputusan pada yayasan beasiswa tersebut yakin dan percaya bahwa kamu memiliki rencana riset yang baik dan cukup menarik, serta memberikan gambaran yang menyeluruh tentang komptensi yang saat ini kamu miliki. Apapun bidang studi yang kamu tekuni saat ini, setidaknya proposal penelitian memenuhi tiga pertanyaan di bawah ini:
- Apa rencana penelitian kamu.
- Alasan kamu memilih topik penelitian tersebut. Alasan-alasan ini harus dilengkapi dengan studi ilmiah dari berbagai jurnal dan penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.
- Bagaimana kamu menyelesaikan penelitianmu, termasuk langkah-langkah penelitian dan kemungkinan besarnya dana yang kamu perlukan untuk penelitianmu.

Menulis Proposal Penelitian
Ada beberapa komponen penting dalam menyusun proposal penelitian. Komponen-komponen tersebut, antara lain sebagai berikut:
1. Judul Proposal (Title)
Judul proposal adalah salah satu penentu baik dan tidaknya sebuah proposal penelitian. Judul yang baik adalah judul yang informatif dan merangsang pembaca untuk membaca proposal penelitian sampai selesai.
2. Abstraksi (Abstract)
Abstraksi adalah ringkasan dari keseluruhan isi proposal penelitian kamu. Sebelum membuat abstraksi, kamu harus menentukan beberapa keyword yang kamu anggap mewakili seluruh proposal penelitian kamu. Setelah kamu menentukan keyword tersebut, kembangkan menjadi sebuah paragraf. Paragraf itulah yang akan menjadi abstraksi untuk proposal kamu. Abstraksi nggak kalah pentingnya sama judul proposal kamu. Sebelum seorang reviewer beasiswa membaca keseluruhan isi proposal, biasanya ia akan membaca abstraksi proposal terlebih dahulu. Buat abstraksi semenarik mungkin. Simpel tapi informatif dan mewakili seluruh isi proposal penelitian yang kamu buat. Panjang abstraksi kurang lebih 300 kata, mencakup pertanyaan yang mendasari penelitian, alasan dilakukannya penelitian, metode penelitian secara garis besar dan hasil akhir yang diharapkan dari penelitian itu.
3. Pendahuluan (Introduction)
Tujuan dari bagian Introduction adalah memberikan gambaran yang jelas tentang latar belakang dari penelitian yang akan kamu lakukan. Bagian Introduction seyogyanya sudah mulai spesifik dan menjurus ke bidang penelitian yang akan kamu tekuni. Mulailah dengan pertanyaan yang kamu anggap paling penting sebagai dasar penelitian yang akan kamu lakukan. Yakinkan reviewer beasiswa bahwa pertanyaan kamu adalah sebuah permasalahan yang sangat penting untuk dikaji. Langkah kedua, cantumkan sedikit latar belakang sejarah penelitian yang terkait dengan bidang penelitian kamu. Ambil saja dari beberapa jurnal ilmiah yang ada. Di bagian akhir dari bab ini akan dicantumkan beberapa referensi situs jurnal ilmiah yang bisa menjadi rujukan kamu. Langkah ketiga, beberkan beberapa fakta dan bukti ilmiah yang memperkuat topik penelitian kamu. Jangan lupa pula mencantumkan beberapa nama peneliti dan jurnal yang mereka hasilkan untuk memperkuat ide penelitian kamu. Beberapa hal yang sebaiknya tercantum dalam bagian Introduction sebagai berikut:
- Masalah atau pertanyaan yang menjadi dasar penelitian
- Cantumkan konteks penelitian yang spesifik, sesuai dengan bidang yang saat ini kamu geluti. Semakin spesifik semakin baik. Buat semenarik mungkin, sehingga terkesan bahwa topik tersebut adalah topik yang cukup signifikan di bidang yang kamu geluti atau bahkan belum pernah ada yang meneliti topik tersebut sebelumnya.
- Bukti dan fakta ilmiah yang sudah ada, terkait dengan topik tersebut. Cantumkan beberapa referensi ilmiah dari jurnal dan buku yang kamu pelajari. Bukti dan fakta ilmiah ini memperkuat alasan pentingnyapenelitian yang akan kamu lakukan. Selain itu, bukti dan fakta ilmiah bisa menjadi komparasi atas hasil penelitian kamu nantinya.
- Batasan penelitian secara umum. Batasi masalah yang akan kamu teliti. Jangan sampai terlalu general yang justru akan mempersulit diri kamu sendiri.
- Hipotesis yang kamu ajukan. Hipotesis diuji dengan penelitian, oleh karena itu jika kamu memiliki sebuah hipotesis yang mendasari penelitian kamu, cantumkan di bagian ini. Beberapa penelitian yang bersifat exploratory atau berbasis pada sebuah fenomena tertentu tidak memerlukan hipotesis.
4. Dasar Teori (Literature Review)
Biasanya Dasar Teori atau Literature Review dimasukkan dalam bagian Introduction, yakni pada saat penulisan bukti dan fakta ilmiah yang mendukung topik penelitian. Namun beberapa lembaga beasiswa dan profesor di sejumlah universitas memilih untuk memisahkan Introduction dan Literature Review. Beberapa manfaat dari Literature Review antara lain:
- Memastikan kita tidak melakukan hal yang sama dengan apa yang pernah dilakukan oleh peneliti lain. Membaca beberapa jurnal mencegah kita mencantumkan topik atau bahkan judul yang sama dengan peneliti lain. Bila kamu ingin meneliti topik yang sama, kamu harus membuat perbandingan dengan hasil yang sudah dicapai oleh peneliti lainnya, dengan metode atau variabel penelitian yang berbeda.
- Menunjukkan kemampuan kamu untuk memahami masalah yang akan kamu teliti. Dengan membaca banyak referensi, wawasan kamu akan semakin terbuka dan sudut pandang yang kamu gunakan untuk melihat masalah yang mendasari penelitian kamu juga akan semakin beragam.
- Meyakinkan pembaca bahwa penelitian yang kamu lakukan akan memberikan kontribusi yang berarti untuk penelitian yang pernah dilakukan. Jika kamu menemukan sebuah gap dan perbedaan antara dua
- buah jurnal dengan topik yang hampir sama, penelitian kamu bisa menjadi bahan penguji untuk menjembatanni gap tersebut dan menyediakan fakta ilmiah yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
- Memberikan credit (nilai tambah) untuk peneliti-peneliti sebelumnya. Jika kamu mengacu pada seorang peneliti, secara tidak langsung kamu memberikan credit untuknya karena hasil penelitiannya bermanfaat, setidaknya menjadi referensi untuk penelitian kamu!
5. Metode (Methods)
Methods akan memberikan informasi kepada pembaca terkait dengan cara dan langkah yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penelitian kamu. Beberapa poin di bawah ini bisa menjadi landasan untuk menyusun bagian Methods secara proporsional:
- Metode pengumpulan data. Bagaimanakah kamu mengumpulkan data untuk mendukung penelitian kamu? Apakah melalui uji laboratorium, kuisioner, atau metode lainnya?
- Subjek penelitian. Siapa sajakah yang akan berperan dalam penelitian kamu nantinya?
- Objek penelitian. Siapa atau apa sajakah yang akan menjadi objek penelitian kamu?
- Tahapan penelitian kamu secara garis besar dan waktu yang diperlukan untuk masing-masing tahapan tersebut.
- Hasil yang diharapkan dari penelitian dengan metode yang kamu pilih.
6. Jadwal Kerja (Work Schedule)
Jadwal Kerja ini tidak selalu dicantumkan dalam proposal penelitian. Namun alangkah baiknya jika kamu memberikan informasi kepada pembaca tentang langkah-langkah detail dari tiap tahapan penelitian yang akan kamu lakukan. Bentuk dari bagian ini bisa berupa time table atau schedule sederhana yang menggambarkan langkah-langkah penelitian kamu.
7. Peralatan dan Fasilitas (Equiment Required)
Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian menjadi penentu besaran anggaran yang diperlukan untuk penelitian kamu. Tidak semua lembaga beasiswa dan universitas mewajibkan kamu untuk merinci peralatan yang akan kamu gunakan. Biasanya, proposal penelitian akan diperbaiki dan dibuat lebih rinci apabila kamu benar-benar menjadi penerima beasiswa dan diterima di universitas tersebut.
8. Anggaran Dana (Research Cost)
Ini juga tidak wajib dicantumkan, dalam konteks seleksi beasiswa. Namun mencantumkannya pada proposal penelitian kamu akan memberikan kesan kamu siap dan bersungguh-sungguh dengan rencana penelitian kamu.
Sebelum mencantumkan anggaran dana, ada baiknya kamu melakukan survey terlebih dahulu dan berkonsultasi dengan orang yang berkompeten di bidangnya.
9. Daftar Pustaka (Bibliography)
Nah, yang satu ini wajib ada. Daftar pustaka memuat daftar bacaan ilmiah yang menjadi referensi kamu saat menyusun proposal penelitian. Pastikan kamu mengikuti aturan penulisan daftar pustaka yang sesuai dengan standar internasional.
Tips! Tidak ada aturan baku yang menjadi tolok ukur baik dan buruknya sebuah proposal penelitian. Proposal penelitian dibuat maksimal 6 atau 7 halaman A4. Namun ada beberapa profesor yang meminta tidak lebih dari 5 halaman A4. Hal terpenting yang musti kamu lakukan pada saat akan menyusun proposal penelitian adalah membaca banyak referensi ilmiah dan contoh-contoh proposal penelitian yang sesuai dengan bidang kamu. Ada banyak contoh proposal penelitian di internet yang bisa kamu download. Pelajari strukturnya dan kata-kata yang mereka gunakan. Pastikan kamu mendapatkan soul-nya dan terapkan di proposal penelitian kamu.
Author
Bapak Sunu Wibirama