1. Integrated Service
Model Integrated Services (IS) ditegaskan oleh kelompok kerja IEFT untuk menjadi dasar dari jaringan internet. Model arsitektur Internet ini meliputi upaya terbaik yang digunakan untuk melayani dan layanan real-time yang baru ini menyediakan fungsi untuk memesan/mencadangkan bandwith pada Internet dan jaringan. Integrated Services dikembangkan untuk mengoptimalkan jaringan dan pemanfaatan sumber daya jaringan untuk yang baru aplikasi, seperti multimedia real-time, yang mana memerlukan jaminan Qos. Oleh karena, routing delay dan congestion losses, aplikasi real-time tidak bekerja baik pada Internet. Video conference, siaran video dan software audio conference membutuhkan jaminan bandwith untuk menyediakan audio dan video yang mutu dan kualitasnya bias diterima. Integrated Services membuatnya mungkin untuk membagi lalu lintas internet ke dalam standar upaya lalu lintas untuk aplikasi data dan penggunaan yang dijamin QoS.

Gambar 47. Pengontrolan Pesanan Data
Gambar 7.12. menunjukkan operasi dari model Integtrated services yang berada didalam host dan router.

Gambar 48. Model Integrated Services
Integrated Services menggunakan Resource Reservation Protocol (RSVP) untuk memberi sinyal menyangkut reservation atau pemesanan. Integrated Services berkomunikasi melalui RSVP untuk menciptakan dan memelihara jalannya data didalam endpoint host dan didalam router sepanjang alur dari suatu arus.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 diatas, aplikasi yang ingin mengirimkan paket data arus yang dipesan untuk berkomunikasi dengan reservasi RSVP. Protokol RSVP mencoba untuk menyediakan suatu arus reservasi sesuai dengan yang diminta QoS, yang mana akan diterima jika aplikasi memenuhi pembatasan kebijakan dan router mampu menangani yang diminta QoS. RSVP memberitahu packet classifier atau paket penggolongan dan packet scheduler pada setiap titik node untuk memproses paket sesuai dengan arus yang ada. Jika aplikasi mengirim paket data kepada classifier (penggolong) ke dalam node yang pertama, yang mana telah memetakan arus ini ke dalam suatu kelas layanan yang spesifik sesuai dengan persetujuan yang diminta QoS, arus dikenali dengan alamat IP pengirim dan data akan ditransmisikan ke paket scheduler. Paket schedulerakan meneruskan paket, bergantung pada kelas layanan ke router yang berikutnya dan akhirnya paket data diterima oleh host penerima.
Karena RSVP merupakan suatu protokol yang simple, QoS reservation hanya dibuat untuk satu arah, dari titik pengirim sampai titik penerima yang ditentukan. Jika aplikasi di dalam contoh ingin membatalkan reservasi untuk mengalirkan data, aplikasi akan mengirimkan pesan kepada reservasi sesuai dengan yang dipesan QoS didalam semua router di sepanjang alur. Spesifikasi dari integrated Service didefinisikan didalam RFC 1633.
2. Differentiated Service
Mekanisme jasa yang dibedakan tidak menggunakan pemberian isyarat per-flow, dan sebagai hasil, tidak mengkonsumsi status per-flow selama routing. Perbedaan level layanan dapat dialokasikan untuk layanan yang lainnya yang termasuk dalam satu group pada user, yang mana berarti bahwa semua lalu lintas dibagi bagikan ke dalam kelas atau kelompok dengan parameter QoS yang berbeda. Ini mengurangi biaya pemeliharaan bila dibandingkan dengan Integrated Services.
Konsep Differentiated Services(DS) sekarang ini dibawah pengembangan kelompok kerja IEFT. Spesifikasi DS digambarkan dalam beberapa draft internet dan belum tersedia dalam RFC. Bagian ini memberi suatu ikhtisar tentang gagasan dan dasar untuk menyediakan pembedaan layanan didalam Internet. Suatu komponen dari DS adalah Service Level Agreement (SLA). SLA adalah suatu kontrak jasa antara suatu pelanggan dan suatu penyedia layanan yang menetapkan detil dari penggolongan lalu lintas dan bersesuaian menyampaikan layanan yang diminta sesuai keinginan pelanggan.
3. Differentiated Service Architecture
Differentiated Services architecture tidak seperti Integrated Services, jaminan QoS dibuat dengan Differentiated Services yang statis dan stay long-term di router. Hal ini bahwa aplikasi menggunakan DS tidak harus menyediakan reservasi QoS untuk paket data spesifik. Semua lalu lintas yang lewat jaringan DS-capable dapat menerima spesifik QoS. Paket data harus ditandai dengan field DS yang diinterpretasikan oleh router di jaringan.
1. Per-hop behavior (PHB)
Field DS menggunakan enam bit untuk menentukan Differentiated Services Code Point (DSCP). Kode titik ini akan digunakan oleh masing-masing node pada net untuk memilih PHB. Dua bit field currently unused ( CU) dipesan. Nilai dari bit CU diabaikan oleh node differentiated services-compliant, saat PHP digunakan untuk paket yang diterima. Contoh DS routing.

Gambar 13. DS Routing
2. Organization of the DSCP
- Ada beberapa pertimbangan IANA mengenai DSCP. Codepoint space untuk DSCP membedakan antara 64 nilai-nilai codepoint. Proposal akan membagi space ke dalam tree pools.
- Pool1 bisa digunakan untuk standard actions. Pool yang lain mungkin digunakan untuk pemakaian lokal bersifat eksperimental, dimana salah satu dari kedua pool dilengkapi untuk keperluan eksperimental lokal pada masa depan yang dekat.
Table 1. DSCP pools

3. Differentiated Services domains
- Penyediaan jaminan QoS tidak diciptakan untuk spesifikasi koneksi end-to-end, tetapi untuk perumusan Differentiated Services domains yang baik.
- Dapat merepresentasikan perbedaan daerah administratif atau autonomus systems, different trust regions, teknologi jaringan yang berbeda, seperti cell atau teknik frame-based, host, dan router.
- Suatu daerah DS terdiri dari komponen batas yang digunakan untuk menghubungkan daerah DS yang berbeda satu sama lain dan komponen interior yang hanya digunakan didalam daerah tersebut.
Suatu daerah DS secara normal terdiri dari satu atau lebih jaringan di bawah administrasi yang sama. Sebagai contoh, suatu perusahaan intranet atau suatu Internet Service Provider ( ISP). Administrasi dari DS daerah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sumber daya yang cukup dipesan dan menetapkan untuk mendukung SLAS yang ditawarkan oleh daerah tersebut. Administrator jaringan harus menggunakan teknik pengukuran untuk memonitor jika sumber daya jaringan didalam daerah DS adalah cukup untuk mencukupi semua hak permintaan QoS.

Gambar 49. Penggunaan komponen internal dan batas untuk dua daerah DS
3.1 DS boundary nodes
Semua paket data yang melewati satu daerah DS pada daerah yang lain harus lewat boundary nodes, yang mana bisa merupakan suatu router, suatu host, atau suatu firewall. Suatu DS boundary nodes menangani lalu lintas yang meninggalkan suatu daerah DS disebut suatu boundary nodes dan boundary nodes yang menangani lalu lintas yang memasuki suatu daerah DS disebut suatu ingress boundary nodes. Secara normal, DS boundary nodes bertindak baik sebagai ingress node dan node, tergantung pada arah trafik.
4. Komponen yang terdapat pada Lalu lintas penentu (traffic conditioner)
4.1 Classifier
Classifier memilih paket berdasar pada header paketnya dan meneruskan paket yang memenuhi aturan classifier pengolahan lebih lanjut. DS model menetapkan dua jenis paket classifier:
- Multi-Field ( MF) Classifier dapat menggolongkan pada bidang DS seperti halnya pada IP lain, contoh, IP address and the port number, seperti RSVP.
- Behavior Aggregate ( BA) Classifier, hanya menggolongkan pada bit didalam bidang DS.
4.2 Meter
Traffic meters mengukur jika penyampaian paket itu terpilih oleh classifier yang sesuai dengan profil lalu lintas yang menguraikan QoS untuk SLA antara pelanggan dan penyedia jasa layanan. Suatu meter lewat status informasi ke fungsi pengkondisian yang lain untuk men-trigger tindakan tertentu untuk masingmasing paket, baik mengerjakan maupun tidak mematuhi yang diminta kebutuhan Qos
4.3 Marker
DS menetapkan DS field dari paket IP berikutnya untuk bit tertentu. PHB adalah yang ditetapkan dalam 6 bit yang pertama DS field sehingga paket-paket yang ditandai disampaikan di dalam daerah DS menurut SLA antara pelanggan dan service provider.
4.4 Shaper/dropper
Paket shapers dan droppers menyebabkan konformasi pada beberapa properti lalu lintas yang dikonfigurasi, sebagai contoh, token bucket filter, seperti "Service classes" Mereka menggunakan metoda berbeda untuk membawa arus ke dalam pemenuhan dengan profil lalu lintas profil. Shaper menunda beberapa atau semua paket tersebut. Dropper pada umumnya mempunyai suatu finite-size buffer, dan paket tidak mungkin dibuang jika ada space bufffer cukup untuk memegang paket yang ditunda. Dropper membuang beberapa atau semua paket itu. Proses ini adalah mengetahui menjaga ketertiban arus itu. Suatu dropper dapat diterapkan sebagai kasus yang khusus dari shaper dengan pengaturan ukuran shaper buffer pada paket nol(zero packets).
4.5 DS interior components
Komponen interior dalam daerah DS memilih cara penyampaian untuk paket berdasarkan DS field-nya.

Gambar 50. DS Interior
5. Source domains
Sumber lalu lintas dan node intermediate di dalam suatu daerah sumber dapat menampikan klasifikasi lalu lintas dan fungsi pengkondisian. Lalu lintas yang dikirim dari suatu daerah sumber mungkin ditandai oleh sumber lalu lintas secara langsung atau oleh node intermediate sebelum meninggalkan daerah sumber.
PHB yang pertama yang menandai paket data tidak dilakukan oleh pengiriman aplikasi dirinya sendiri. Aplikasi tidak memesan ketersediaan dari Differentiated Services didalam suatu jaringan. Oleh karena itu, aplikasi menggunakan jaringan DS tidak ditulis ulang untuk mendukung DS. Ini adalah suatu perbedaan penting untuk Integrated Services, dimana kebanyakan aplikasi mendukung protokol RSVP secara langsung ketika beberapa perubahan kode diperlukan.

Gambar 51. Intial Marking Pada Paket Data
6. Kesimpulan
Qos sangat diperlukan untuk aplikasi real-time di dalam Internet. Suatu Qos dapat diuraikan sebagai satuan parameter yang menguraikan mutu (sebagai contoh, bandwith, pemakaian buffer, prioritas, pemakaian CPU, dan yang lainnya ) pada suatu data. Diharapkan dengan adanya QoS maka suatu jaringan dapat terukur kualitas koneksi jaringan TCP/IP internet atau internet dengan proses pengaksesannya bisa lebih cepat dan lebih baik. Quality of Service atau QoS digunakan untuk mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan TCP/IP internet atau intranet. Ada beberapa metode untuk mengukur kualitas koneksi seperti konsumsi bandwidth oleh user, ketersediaan koneksi, latency, losses dll. Cara pengontrolan QoS meliputi Packet Scheduler, Token Buchet Filter, First In First Out, Randomly Early Detection. Sifat -- sifat dari QoS antara lain adalah Integerated Service dan Differentiated Service, serta Differentiated Services Architecture.
7. SOAL
- Mengapa QoS sangat diperlukan dalam jaringan internet ?
- Jelaskan dengan gambar bagaimana paket queing disipline dapat melewatkan antrian paket data ?
- Jelaskan perbedaan dari sifat QoS differential servives dan integrated service?
- Jelaskan bagaimana paket classifier membagi penggolongan dari IP?
- Mengapa integrated service menggunakan RSVP dalam pemesanan data?