Paket classifier atau paket penggolongan mengidentifikasi paket dari suatu IP yang mengalir didalam host dan router yang akan menerima suatu tingkatan layanan tertentu. Untuk merealisasikan kontrol lalu lintas yang efektif, untuk paket-paket yang datang dipetakan oleh penggolongan ke dalam kelas spesifik. Semua paket yang digolongkan ke dalam kelas yang sama akan mendapatkan perlakuan yang sama dari paket scheduler. Pemilihan suatu kelas didasarkan atas alamat IP sumber dan nomor port didalam paket header atau suatu nomor tambahan untuk penggolongan yang harus ditambahkan untuk masing-masing paket. Sebagai contoh, semua video yang berasal dari video conference dengan beberapa sumber dapat digolongkan dalam satu kelas layanan. Tetapi ini juga mungkin hanya ada satu arus dalam suatu kelas layanan.
Klasifikasi paket merupakan cara memberikan suatu kelas atau perbedaan pada setiap paket, hal ini dilakukan untuk mempermudah penanganan Puket oleh antrian. Klasifikasi berbeda dengan filtering yang berfungsi mengarahkan dan menyaring aliran paket data.

Gambar 43. Klasifikasi Paket Data

Gambar 44. Klasifikasi Prioritas
1. Class Based Queue (CBQ)
Teknik klasifikasi paket data yang paling terkenal adalah CBQ, mudah dikonfigurasi, memungkinkan sharing bandwidth antar kelas (class) dan memiliki fasilitas user interface. CBQ mengatur pemakaian bandwidth jaringan yang dialokasikan untuk tiap user, pemakaian bandwidth yang melebihi nilai set akan dipotong (shaping), cbq juga dapat diatur untuk sharing dan meminjam bandwidth antar class jika diperlukan.
Parameter CBQ:
- avpkt = Jumlah paket rata -- rata saat pengiriman.
- bandwidth = lebar bandwidth kartu ethernet biasanya 10 -- 100Mbit
- rate = Kecepatan rata -- rata paket data saat meninggalkan qdisc, ini parameter untuk men-set bandwidth.
- cell = Peningkatan paket data yang dikeluarkan ke kartu ethernet berdasarkan jumlah byte, misalnya 800 ke 808 dengan nilai cell 8.
- isolated / sharing = parameter isolated mengatur agar bandwidth tidak bisa dipinjam oleh klas (class) lain yang sama tingkat / sibling. Parameter sharing menunjukkan bandwidth kelas (class) bisa dipinjam oleh kelas lain.
- bounded / borrow = parameter borrow berarti kelas (class) dapat meminjam bandwidth dari klas lain, sedangkan bounded berarti sebaliknya.

Gambar 45. Bounded / Borrow
2. Hierarki Token Buchet
Teknik antrian HTB mirip dengan CBQ hanya perbedaannya terletak pada opsi, HTB lebih sedikit opsi saat konfigurasi serta lebih presisi. Teknik antrian HTB memberikan kita fasilitas pembatasan trafik pada setiap level maupun klasifikasi, bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan oleh klasifikasi yang lebih rendah. Kita juga dapat melihat HTB seperti suatu struktur organisasi dimana pada setiap bagian memiliki wewenang dan mampu membantu bagian lain yang memerlukan, teknik antrian HTB sangat cocok diterapkan pada perusahaan dengan banyak struktur organisasi.

Gambar 46. Antrian Data pada HTB
3. Admission Control
Admission control atau kontrol pintu masuk berisi algoritma keputusan bahwa suatu penggunaan router untuk menentukan jika ada routing yang cukup untuk menerima yang diminta Qos untuk arus yang baru. Jika tidak ada routing yang kosong, penerimaan arus yang baru akan berdampak pada jaminan yang lebih awal dan arus yang baru harus ditolak. Jika arus yang baru diterima, kejadian reservasi di dalam router akan menugaskan penggolong paket dan paket scheduler untuk memesan atau mencadangkan permintaan Qos untuk arus ini. Algoritma admission control harus konsisten dengan model layanan. Admission control kadang-kadang dikacaukan dengan kebijakan kendali, yang mana suatu packet-by-packet yang diproses oleh paket scheduler.