1. Jenis Pencacah
Pencacah (counter) adalah alat yang digunakan untuk menghitung obyek pengamatan secara berurutan, baik urut naik (up-counter) maupun urut turun (down-counter). Di lapangan tersedia pencacah mekanik maupun elektronik.

Gambar 11.54: Instruksi Temporary End
1). Pencacah Mekanik
Gambar 12-52: Pencacah Mekanik, menggunakan tangkai putaran untuk menaikkan atau menurunkan jumlah putaran, yang hasilnya dapat ditampilkan. Banyak pencacah yang dilengkapi dengan tombol Reset untuk mengnolkan kembali perhitungan.

Gambar 11.55: Pencacah Mekanik
2). Pencacah Elektronik
Gambar 12-53: adalah salah satu pencacah elektronik. Seperti hal pen-cacah mekanik. Pencacah elektronik juga dapat digunakan untuk meng-hitung naik atau menghitung turun. Pencacah elektronik biasanya dilengkapi dengan tampilan LCD dan tombol reset.

Gambar 11.56: Pencacah elektronik
2. Pemeliharaan Pencacah dari Diagram Ladder
TIP pemeliharaan Pencacah
- Ujilah pencacah secara berurutan dimulai dari yang pertama, lalu tambahkan sebuah pencacah hingga semua urutan telah dioperasikan., seperti dijelaskan pada bagian 12.5.4 buku ini.
- Jika terdapat instruksi Reset, maka tentukan semua bit pencacah yang diperlukan pada proses eksekusi sebelum pencacah di reset.
- Gunakan instruksi SUS untuk meyakinkan status semua register dan bit pada titik kritis dalam diagram ladder.
- Jika hitungan tidak konsisten, bahwa periode transisi logik pencacah tidak lebih kecil dari waktu pindai (scan time).
- Hati-hati jika menggunakan pencacah untuk meng-update bit memori internal PLC dan fungsi-fungsi proses dalam PLC, karena waktu pindai dan waktu update internal biasanya lebih cepat daripada prosesnya.
1). Instruksi Suspend
Instruksi SUS digunakan untuk mengidentifikasi dan menangkap kondisi khusus selama dilakukan pemeliharaan sistem dan debugging program. Sebuah program dapat mempunyai beberapa instruksi suspend, masing-masing dikontrol oleh sebuah alamat instruksi input yang berbeda.
2). Kecepatan Proses dan Waktu Pindai (Scan Time)
Masalah akan selalu muncul jika pencacahan digunakan untuk proses perhitungan di dalam PLC, karena waktu pindai relatif lebih cepat dibandingkan dengan proses perhitungan obyek yang dikontrol. Misalnya pada mesin kontrol pengepakan buah apel. Jumlah apel yang masuk ke box tidak sama dengan nilai pencacah yang ada pada layar monitor. Saat apel ke 10 telah mencapai sensor-2, seharusnya sensor mengaktifkan pencacah (menaikkan hitungan dari 9 ke 10). Tetapi karena respon sensor lebih lambat dari waktu pindai pencacah, maka apel yang lewat tidak terhitung. Hal ini akan menyebabkan kesalahan perhitungan.

Gambar 11.57: Mesin Pengepakan Apel
Cara kerja mesin dalam keadaan normal:
Jika PB1 ditekan, konveyor akan bergerak. Jika box melewati detektor box, maka konveyor akan berhenti dan konveyor apel bergerak. Saat itu pencacah apel mulai bekerja. Jika hitungan telah mencapai 10. maka konveyor apel akan berhenti dan konveyor box akan bergerak lagi. Pencacah akan reset dan operasi mesin ini akan berulang lagi. Begitu seterusnya sampai PB2 ditekan untuk mengakhiri proses penge-pakan otomatis ini.