Seperti dijelaskan pada awal bab 11, bahwa kerja PLC tergantung dari program yang dibuat melalui instruksi-instruksi. Setiap vendor mempunyai instruksi khusus. Oleh karena itu, pembaca harus mempelajarinya secara khusus. Dalam sub-bab ini akan diberikan petunjuk atau tip-tip pemeliharaan perangkat lunak PLC secara umum dan beberapa contoh kasus untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang aplikasi metode pelacakan perangkat lunak PLC.
Pemeliharaan perangkat lunak PLC tidak dapat dipisahkan dari sistem secara keseluruhan, termasuk pemeliharaan perangkat dan modulmodul input serta output yang menjadi bagian dari sistem tsb. Untuk menentukan lokasi kerusakan atau kesalahan harus dilakukan secara terorganisasi dan menyeluruh.
1. Alat (Tool) untuk Melacak Kerusakan Sistem
Seperti halnya teknisi motor atau mobil yang memerlukan peralatan untuk melacak kerusakan motor atau mobil, misalnya obeng, kunci dengan berbagai ukuran, berbagai tester, dan sebagainya.
Untuk melacak kerusakan Sistem berbasis PLC, khususnya perangkat lunaknya juga diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa: Diagram Blok, Pengelompokan (Bracketing), dan Analisis Aliran Sinyal.
1). Diagram Blok
Diagram blok adalah satu set kotak yang digunakan untuk menggambarkan bagian dari sistem secara keseluruhan. Setiap perangkat atau fungsi digambarkan dengan sebuah blok, misalnya blok modul input, blok modul output, dst.
Ciri-ciri diagram blok:
- Sistem yang kompleks digambarkan dengan sejumlah kotak sederhana
- Aliran informasi dari kiri ke kanan
- Struktur blok adalah sistem, sub-sistem, dan struktur program.

Gambar 11.42 . Contoh Blok Diagram Kontrol Pengisian Tangki, Aliran Sinyal serta Aliran Daya
Diagram Blok suatu sistem biasanya tidak disediakan oleh vendor melainkan dibuat oleh tenaga ahli melalui teknik-teknik penyederhanaan sistem.
2). Pengelompokan (Bracket)
Pengelompokan adalah suatu teknik yang menggunakan tanda untuk meng-identifikasi bagian sistem (blok) yang rusak.

Gambar 11.43: Tahapan untuk Menentukan Pengelompokan
3). Aliran Sinyal
Teknik pelacakan dengan aliran sinyal secara umum dibagi menjadi dua:
- Aliran Daya: menggambarkan aliran daya dari sumber ke semua komponen sistem
- Aliran Informasi: menggambarkan aliran data dari sumber sampai ke bagian akhir.

Sedangkan pola aliran sinyal pada umumnya mempunyai 5 pola / konfigurasi penyebaran, yaitu Linier, divergen, kon-vergen, umpan-balik atau pensaklaran.

Gambar 11.44a: Aliran Sinyal pada Motor Pompa

Gambar 11.44b :Rangkaian Modul input & Output

Gambar 11.45: Konfigurasi Aliran Divergen

Gambar 11.46: Konfigurasi Aliran Konvergen

Gambar 11.47 : Konfigurasi Aliran dgn Umpan-balik

Gambar 11.48: Jalur Pensaklaran
Kenyataannya setiap sistem mempunyai konfigurasi kombinasi dari kelima konfigurasi tersebut.
Analisis Aliran Sinyal
Tiap konfigurasi mempunyai aturan untuk mempercepat pencarian kerusakan.
ATURAN LINIER
Jika kelompok kerusakan hampir terjadi pada tiap blok, lakukan pengujian pada bagian sebelum tanda ( [ ) atau sebelum titik tengah area blok. Jika terjadi kesalahan sinyal, pindahkan tanda ( ] ) ke titik tsb. Tetapi jika hasil pengujiannya baik, pindahkan tanda ( [ ) ke blok sebelah kanan tanda tsb.
ATURAN DIVERGEN
Pengujian dimulai dari blok divergen paling kiri (TP-1). Jika daya tersalur dengan baik, ber-arti kerusakan bukan terjadi pada bagian power. Geser ( [ ) satu blok ke kanan. Lakukan peng-ujian sinyal pada TP2.
Jika hasilnya tidak baik (misalnya sinyal tidak ada atau cacat), maka kerusakan terjadi pada unit antara power dan TP-1. Jika hasil pengujian baik, maka geser ( [ ) ke kanan dan lakukan pengujian seperti langkah sebelumnya.

Gambar 11.49 : Langkah Pelacakan pada Konfigurasi Divergen
ATURAN KONVERGEN
- Jika semua input konvergen diperlukan untuk menghasilkan output yang baik, maka output yang baik menunjukkan bahwa jalur input tidak ada kerusakan/gangguan:
- Jika hanya satu input konvergen diperlukan untuk menghasilkan output yang baik, maka setiap input harus diperiksa untuk meyakinkan bahwa tidak ada kerusakan.
ATURAN UMPAN-BALIK
Aturan Umpan-balik
Jika tanda kurung (pengelompokan) terletak di dekat blok sistem umpan-balik, maka buat modifikasi pada jalur umpanbalik. Jika hasilnya normal, maka kerusakan terjadi pada jalur umpan-balik. Jika hasilnya tetap tidak normal, lakukan pengujian dari bagian awal blok sistem.
ATURAN PENSAKLARAN
Aturan Jalur Pensaklaran
Jika tanda kurung terletak di blok-blok yang mempunyai konfigurasi berbeda, ubahlah posisi saklar di bagian yang dicurigai. Jika hasilnya baik, maka kerusakan terletak pada bagian sebelum saklar. Hal ini lebih mudah dilacak kerusakannya.
2. Urutan Pelacakan Kerusakan:


3. Pelacakan Kerusakan pada Modul Input
Teknik-teknik pelacakan seperti telah dijelaskan pada bagian 11.3.5 dapat digunakan untuk melacak kerusakan pada perangkatperangkat input dan output PLC. Modul Input dan Output PLC sendiri pada umumnya telah dilengkapi dengan rangkaian-rangkaian indikator yang akan ON jika ada sinyal. Ini dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya sinyal (karena ada gangguan pada bagian input atau output PLC). Contoh pelacakan kerusakan untuk kasus Kontrol Tangki Air (Gambar 11.44 (a) dan (b)).
Data sistem kontrol tangki saat ini:
Pompa untuk pengisian tangki tidak bekerja saat push button Start ditekan, sedangkan tangki dalam keadaan kosong. Indikator input-2 ON (saklar NC tertutup) dan ada tegangan pada terminal tsb. Indikator output-2 ON. Logika PLC O:2/2 aktif.
Penyelesaian masalah:
Dari data yang ada menunjukkan bahwa tidak ada masalah dengan saklar NC hingga modul input PLC. Jadi tanda ( [ ) dapat digeser ke input PLC (output dari Modul Input). Bagian inipun juga tidak bermasalah, karena O:2/2 aktif berarti tidak masalah dengan jalur input hingga output PLC. Oleh karena itu, tanda ( [ ) dapat digeser ke kanan Modul Output.. Melihat data pada indikator output PLC, kemungkinan kerusakan terjadi pada rangkaian out put yang menggunakan sekring. Periksa Modul Output yang sekringnya terbakar. Jika tiap port (terminal) menggunakan sekring, modul harus dilepas dan diperiksa bagian output.
Setelah output modul dibuka:
Pastikan bahwa sekring rusak. Ganti dengan yang baru, lalu pasang kembali Modul Output dan operasikan. Periksa kembali apakah kondisi sistem telah normal.
Tip Pelacakan yang lebih efektif:
Pindahkan modul output yang rusak ke slot output lain. Operasikan. Jika sistem bekerja dengan baik, ini berarti ada kerusakan pada pengawatan pada slot semula dimana modul berada. Jika sistem tetap tidak bekerja, maka kerusakan benar terjadi pada Modul Output.