Teknik termudah dan cukup dapat diandalkan untuk melacak kerusakan sebuah TV berwarna adalah menggunakan Teknik Gejala-Fungsi (symptom-function), karena dapat dilihat dengan jelas gejala kerusakan gambar yang terjadi pada layar / CRT maupun gejala kerusakan suara pada speaker.
Sebagai contohnya: asumsikan bahwa video (penerimaan gambar TV) drive transistor adalah rusak. Ini berarti itu akan tidak ada gambar pada CRT. Apakah ini juga berarti bahwa akan tidak ada raster? tentu tidak, karena raster diproduksi oleh rangkaian defleksi vertikal dan horisontal dan memerlukan adanya tegangan tinggi, dimana ini didapatkan dari output horisontal trafo. Jadi CRT akan menyala tetapi akan terlihat sebuah layar kosong. Apakah audio mempunyai efek? tentu tidak Karena sinyal audio mulai keluar sebelum rangkaian drive video. Untuk menyimpulkannya lalu kebenaran bahwa ini tidak ada gambar pada CRT, tetapi ada suara dan raster, hal yang sudah pasti untuk mencurigai salah satunya yaitu drive video atau video output stage.
Di bawah ini akan diberikan tabel bermacam-macam gejala kerusakan sebuah TV berwarna dan perkiraan fungsi rangkaian mana yang menyebabkan kerusakan itu terjadi.
a.TV mati total (lampu indikator tak menyala)
Rangkaian catu daya. Rangkaian regulator input sampai output. Perhatikan gambar 6.82 rangkaian regulator pada PCB TV . Pada umumnya catu daya pesawat televisi mempunyai output tegangan sebesar 115v, 24v, 12v, dan 5v.

Gambar 6.82: Tanda Panah Menandakan Komponen yang Mudah Rusak
b. TV dan lampu indikator mati total serta terdengar suara derit getaran trafo switching
Rangakian horisontal (gambar 6.83), biasanya yang mudah rusak adalah trafo flyback, transistor horisontal dan kapasitornya.

Gambar 6.83: Garis Daerah Merah Menunjukan Komponen yang Mudah Rusak pada Rangkaian Horisontal
c. Lampu indikator hidup tapi TV tak dapat dioperasikan
- Rangkaian horizontal
- Rangkaian regulator, biasanya dioda pembatas tegangan rusak.
d. Tak ada raster tapi suara normal (layar tetap gelap)
Rangkaian penguat video, rangkaian penguat cahaya, rangkaian tegangan tinggi (gambar 6.84) atau CRT (gambar 6.85).

Gambar 6.84: Daerah Tegangan Tinggi

Gambar 6.85: CRT (Catode Ray Tube) Filamennya Mudah Putus
e. Raster satu garis horizontal.
- Rangkaian vertikal dan osilatornya.
- Rangkaian defleksi vertikal.

Gambar 6.86: Raster Satu Garis
f. Garis strip-strip hitam pada layer yang tak dapat hilang.
- Rangkaian osilator horizontal, biasanya kapasitor elektrolit yang sudah kering (terlihat kusam / pecah).
- Pada TV yang baru jarang dijumpai, biasanya disebabkan komponen yang sudah termakan umur.

Gambar 6.87: Strip Hitam Tidak Dapat Hilang dari Raster Meskipun Sinkronisasi Telah Disetel.
g.Sebagian gambar tergeser horisontal
Rangkaian sinkronisasi, rangkaian buffer video dan rangkaian AGC. Biasanya kapasitor elektrolit yang kering atau dioda yang bocor.

Gambar 6.88: Tergeser Horizontal
h. Gambar bergerak terus ke atas / ke bawah
Rangkaian osilator vertikal. TV yang baru terjadi akibat kapasitor keramiknya bocor.

Gambar 6.89: Rolling Ke Atas /Bawah
i. Garis hitam miring dan bergerak ke atas / ke bawah terus.
Rangkaian pemisah sinkronisasi, rangkaian penguat sinkronisasi, rangkaian AGC dan rangkaian penghapus noise.

Gambar 6.90: Garis Hitam Bergerak Terus.
j. Gambar menyempit
Rangkaian output catu daya, rangkaian defleksi horisontal dan kumparan yoke.

Gambar 6.91: Menyempit Kiri / Kanan

Gambar 6.92: Daerah Horisontal
k. Pelebaran Horisontal
Potensio pengontrol lebar horisontal, rangkaian catu daya dan tegangan anoda CRT.

Gambar 6.93: Gambar Melebar
l. Pemendekan tinggi gambar
Potensio Vsize dan Vline dan rangkaian defleksi vertical (transistornya).

Gambar 6.94: Gambar Memendek
m. Gambar memanjang vertikal
Rangkaian defleksi vertikal, potensio pengatur vertikal atau elko yang sudah kering.

Gambar 6.95: Gambar Memanjang
n. Kontras gambar rendah
Rangkaian mixer sampai ke rangkaian penguat video.

Gambar 6.96: Perbedaan Terang dan Gelap Kurang Jelas
o. Muncul garis miring atau pola jala pada gambar.
Interferensi dari luar, seperti pemancar radio berada didekatnya. Jauhkan antenna dari sumber frekuensi gangguan.

Gambar 6.97: Garis Miring Tipis
p. Gambar TV tampak biru / merah / hijau / cyan / kuning saja.
Rangkaian RGB (harga resistor membesar / transistor rusak), coba atur Vr pada RGB atau CRT.

Gambar 6.98:Warna Gambar Ada Yang Hilang.
q. Gambar bagus tapi tak ada suara.
Rangkaian audio antara IF audio dan speaker

r. Gambar pada layar tidak jelas tapi masih berwarna; suara normal
Rangkaian video detector rusak

Gambar 6.99: Gambar Tak Jelas Tapi Warna Masih Ada
s. Gambar pada layar bergulung ke tengah searah sumbu horizontal; suara normal.
Rangkaian vertikal, biasanya kapasitornya.

Gambar 6.100: Gambar Sebagian Melipat Arah Vertikal
t. Gambar pada layar tidak jelas; warna buram; suara normal
Penguat video rusak, biasanya transistornya.

Gambar 6.101:Gambar dan Warna Tak Jelas
u. Gambar pada layar hitam-putih; suara normal
Penguat warna rusak, biasanya transistornya.

Gambar 6.102: Gambar Tak Berwarna
v. Gambar pada layar rusak; suara normal
Penguat akhir video rusak.

Gambar 6.103: Gambar Tak Ada
w. Raster ada berbintik-bintik, gambar hilang dan suara mendesis (hilang).
- Rangkaian tuner ada yang rusak
- Bisa juga karena rangkaian AGC tak bekerja

Gambar 6.104: Raster Berbintik-Bintik
Sedangkan untuk antena TV yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Antena TV yang berada diluar rumah mempunyai batas umur tertentu karena terkena hujan dan panas setiap waktu. Jadi jika sudah rapuh harus tetap diganti.
- Jika terjadi gambar TV buram, coba putar dan arahkan antena sambil dilihat gambar di TV sampai gambar jelas kembali.
- Jika tetap buram coba periksa kenektor pada antena yang terhubung ke kabel menuju TV, kebanyakan pasti korosi dan harus dibersihkan dengan ampelas.
- Tak ada penanganan khusus dari antena, yang terpenting adalah hubungan kabel ke konektor antena dan kabel ke konektor TV harus bagus benar, sehingga gambar yang dihasilkan pada TV bagus.
Seperti juga pada bagian perbaikan penguat, maka perbaikan pada TV pun harus membuat laporan perbaikan yang nantinya dapat digunakansebagai masukan para teknisi reparasi lainnya. Salah satu lembaran isian.