Penguat adalah suatu peralatan dengan masukan sinyal yang kecil dapat dipergunakan untuk mengendalikan tenaga output yang besar.
Hal ini ditunjukkan dalam gambar 6.30. Masukan sinyal disini dipergunakan untuk mengendalikan arus listrik yang mengalir pada peralatan aktif. Kemudian arus listrik ini yang menyebabkan perubahan tegangan pada tahanan beban, sehingga daya keluarannya menjadi:

Penguat Daya (Ap), dihasilkan oleh perbandingan daya keluaran terhadap daya masukan:

Simbol yang lebih umum ditunjukkan pada gambar 6.31. Setiap penguat menaikkan jumlah tegangan dari sinyal inputnya.

Gambar 6.30ðiagram Blok Dasar Penguat

Gambar 6.31: Simbol Umum Penguat
Klasifikasi suatu penguat bisa saja diperuntukkan untuk penguat tegangan, penguat arus atau penguat daya.

Penggunaan penguat-penguat tersebut terlihat pada tabel 6-2.
Tabel 6-2. Klasifikasi Umum Dari Rangkaian Penguat

Ada tiga kelas operasi suatu penguat yang paling dasar, yaitu:
Kelas A :Â Perangkat aktif (transistor) diberi bias sehingga selamanya terjadi aliran arus ratarata (selalu on). Arus ini juga naik turun disekitar harga rata-ratanya tergantung sinyal input. Kelas ini adalah yang paling umum dipergunakan, contoh tipe yang ada yaitu penguat dengan sinyal kecil (gambar 6.32).
Kelas B :Â Perangkat aktif diberi bias pada posisi cut-off dan akan on oleh sinyal input 1/2 siklus. Kelas operasi ini dipergunakan secara meluas dalam penguat daya push-pull (gambar 6.33).
Kelas C :Â Perangkat aktif diberi bias diluar titik cut-off, sehingga sinyal input harus melampaui harga yang relatif tinggi sebelum perangkat dapat dibuat konduk. Kelas ini dipergunakan dalam rangkaian osilator dan rangkaian pemancar (gambar 6.34).

Gambar 6.32: Penguat Satu Tingkat Kelas A

Gambar 6.32: Penguat Satu Tingkat Kelas A

Gambar 6.34: Rangkaian Osilator