Sebelum memperbaiki suatu peralatan yang rusak khususnya untuk Switching Power Supply, ada beberapa langkah yang bisa membantu dalam proses perbaikan, yaitu:
- Mengamati gejala kerusakan yang terjadi
- Menganalisa kerusakan atau memperkirakan bagian/blok mana yang rusak karena gejala tersebut
- Lakukan pengetesan pada bagian yang anda curigai atau lakukan pengetesan sistematis bila anda kurang yakin bagian mana yang rusak.
Dalam pelacakan kerusakan sistematis pada Switching Power Supply sebaiknya pengetesan dimulai dari input jala-jala sampai bagian primer rangkaian penyaklar karena umumnya kerusakan banyak terjadi di bagian tersebut. Bila pada bagian primer semua komponen sudah dites baik, begitu pula besarnya tegangan pada masing-masing kapasitor filter perata DC sudah normal ± 150 V, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengetesan ke bagian sekunder yaitu driver PWM dan rangkaian IC PWM baik pengetesan tegangan catunya atau pengetesan komponen secara pasif.
Pengetesan pada penyearah output dan penguat kesalahan adalah yang terakhir karena pada bagian ini jarang terjadi kerusakan kecuali bila catu dayanya sudah berumur tua bisa terjadi kerusakan pada kapasitor-kapasitor penyearah jeleknya/putusnya solderan ke komponen atau konektor atau dioda penyearah yang rusak. Gejala kerusakan dan penyebabnya diberikan sebagai berikut:
1. Catu Daya Mati Total
Kemungkinan penyebabnya:
a. Pada blok filter RFI :
Ada kapasitor hubung singkat sehingga fuse/sikring putus
b. Pada blok Penyearah :
- Dioda yang putus atau hubung singkat
- Kapasitor filter hubung singkat
- NTC (pembatas arus sentakan) putus,
c. Pada Blok Penyaklar :
- Transistor saklar rusak (hubung singkat atau putus)
- Resistor pemicu basis transistor terbuka
- Dioda terbuka atau hubung singkat.
d. Pada blok Isolasi:
Untuk trafo pengisolasi jarang terjadi
e. Pada blok penyearah output:
Dioda terbuka dan kapasitor hubung singkat
f. Pada blok PWM:
IC-nya rusak atau komponen penunjangnya rusak.
2. Tegangan Catu Daya Turun
Penyebabnya: Hanya sepotong pulsa switching yang diproses. Ini akibat dari salah satu transistor penyaklar baik transistor utama atau driver yang tidak bekerja atau mungkin dari jalur pulsanya putus.
3. Gejala kerusakan lain yang bisa terjadi penyebabnya adalah
Hubungan kabel yang pendek, rangkaian kotor dengan debu, konektor yang kotor, dan saklar yang jelek.

Gambar 6.29: Salah Satu Bentuk Catu Daya Pada Komputer