Kita telah mengetahui bahwa hampir setiap sistem ataupun peralatan elektronika memakai rangkaian catu daya di dalamnya dan sangat bervariasi rangkaiannya, tetapi mempunyai dasar yang sama. Dari diagnosis kesalahan yang ditemukan pada umumnya terletak di bagian catu daya, oleh karena itu sangat penting untuk mempelajari lebih dahulu berbagai macam jenis catu daya. Catu daya digunakan untuk mengoperasikan sistem atau instrumen, dapat berupa baterai tetapi pada umumnya memakai sumber daya utama arus bolak-balik satu fasa yang dirubah menjadi suatu tegangan searah yang stabil.
Ada dua metoda pokok yang digunakan meregulasi dan menstabilkan tegangan searah (dc), yaitu:
- Regulator seri linier: digunakan untuk kebutuhan daya yang sederhana / kecil (lihat gambar 6.1).
- Switching Mode Power Unit (SMPU) : untuk keperluan daya yang besar (lihat gambar 6.2).
Sistem switching lebih efisien karena menghantarkan sedikit panas dan mengambil tempat yang kecil, bila dibandingkan dengan regulator linier yang konvensional.

Gambar 6.1: Contoh Rangkaian Regulator Seri Linear

Gambar 6.2: Contoh Regulator Switching Untuk Komputer
Ada 2 (dua) macam unit daya, yaitu:
- Inverter. Inverter adalah unit daya yang memproduksi output daya arus bolak-balik dari tegangan input arus searah. Frekuensi outputnya bisa 50 Hz sampai dengan 400 Hz (gambar 6.3) Contohnya : lampu darurat, UPS.
- Converter. Converter pada dasarnya adalah suatu inverter yang diikuti oleh penyearah, atau dengan kata lain perubahan arus searah menjadi arus searah lagi (gambar 6.4). Contoh : Instrumen portable dalam memperoleh tegangan searah 1 KV dengan arus 1 mA untuk mensupply tabung dari baterai 9 Volt.

Gambar 6.3: Lampu Darurat Sebagai Rangkaian Inverter

Gambar 6.4: Rangkaian Converter